Akibat Masalah Dosa-Dosa

Pertama, terpisahnya Allah dengan manusia; manusia dijauhkan dari hadirat Allah. Allah tidak dapat lagi bersekutu dengan manusia, karena sekarang ada rintangan, yang dalam Alkitab dikenal sebagai "dosa". Maka, pertama-tama Allah mengatakan, "Mereka semua ada di bawah kuasa dosa" (Roma 3:9).
Kedua, dosa di batin manusia, yang membentuk penghalang bagi persekutuannya dengan Allah, menerbitkan perasaan bersalah di dalam dirinya, yaitu perasaan dijauhkan dari Allah. Saat ini, manusia sendiri, dengan pertolongan hati nuraninya yang tergugah, berkata, "Aku telah berdosa" (Lukas 15:18). Pada satu pihak, dosa memberikan satu dasar bagi Iblis untuk menuduh kita di hadapan Allah. Pada pihak lain, perasaan bersalah kita juga memberi Iblis satu dasar untuk menuduh kita di hati kita.
Ketiga, "pendakwa saudara-saudara kita" (Wahyu 12:10) kini berkata, "Kamu sudah berdosa."
Sebab itu, untuk menebus kita dan membawa kita kembali kepada tujuan Allah, Tuhan Yesus harus melakukan sesuatu yang mencakup persoalan dosa, rasa bersalah, dan dakwaan Iblis terhadap kita. Dosa-dosa kita harus dibereskan dulu; hal ini sudah dirampungkan oleh darah adi Kristus. Perasaan bersalah di dalam kita juga harus dibereskan; dengan adanya penampakan terhadap nilai darah, hati nurani kita yang berperasaan bersalah dapat ditenangkan. Akhirnya, terhadap serangan musuh dan gugatannya, Tuhan pasti menanggulanginya dan menjawabnya. Alkitab memberitahu kita, bahwa darah Kristus mampu dan berhasil membereskan ketiga hal tersebut: terhadap Allah, manusia dan Iblis.