Artikel

Artikel

Asal Usul Alkitab

Posted 07/04/2013 | 12:04

Setelah beroleh selamat, kita wajib mengenal Alkitab, barulah bisa mendapat pemeliharaan rohani. Dua ribuan tahun orang Kristen pada mengakui satu fakta, yaitu tiada seorang pun yang benar-benar mengenal Tuhan tanpa mengenal Alkitab. Warisan rohani yang Allah karuniakan kepada kita adalah Roh Kudus yang tak kelihatan, dan satu lagi Alkitab yang kelihatan. Roh Kudus di dalam kita, sedang Alkitab di luar kita. Keduanya ini harus seimbang mutlak. Memiliki Roh Kudus di batin, tanpa Alkitab di lahir, itu mudah keliru. Sebaliknya, hanya Alkitab melulu tanpa Roh Kudus, niscaya gersang, layu dan lembam.

Orang Kristen seperti kereta api yang di dalamnya ada tenaga penggerak, dan di luarnya ada rel. Dengan dilengkapi kedua-duanya, barulah bisa bergerak dan melaju dengan baik. Begitulah juga hubungannya Roh Kudus di dalam kita dan Alkitab di luar kita. Apabila secara batin kita penuh Roh Kudus dan secara lahir kita mengenal Alkitab, dengan sendirinya Anda dapat menjadi orang Kristen yang hidup pun mantap, dinamis pun tepat.

ASAL USUL ALKITAB

Alkitab adalah hembusan Allah (2 Tim. 3:16)

Alkitab adalah hembusan Allah. Ini mengatakan bahwa Alkitab bukan sekali-kali berasal dari maksud atau pikiran manusia, melainkan Allah melalui RohNya menghembuskan maksud dan firman-Nya ke dalam penulis Alkitab, kemudian dihembuskan pula dari dalam mereka. Karenanya dalam Alkitab terkandung kadar Allah, juga cita rasa Allah. Sukacita atau bahagia yang terbesar bagi kita orang-orang Kristen, ialah mengontaki Allah, sambil mengecap diri Allah dari hari ke hari, melalui firman yang Allah hembuskan.

Alkitab adalah orang didorong Roh Kudus, mengutarakan daripada Allah (2 Ptr. 1:20, 21)

Berhubung Alkitab adalah Allah melalui Roh-Nya menghembuskan firman-Nya dari dalam manusia, tentunya bukan berasal dari maksud manusia, melainkan manusia digerakkan Roh Kudus sehingga mengutarakan daripada Allah. Kalimat ini mempunyai dua makna : Pertama yaitu manusia didorong Roh Kudus; kedua yaitu mengutarakan daripada Allah. Menurut bahasa Yunaninya, didorong Roh Kudus itu seumpama perahu layar yang ditiup angin. Penulis Alkitab diinspirasi Allah di bawah kuasa Roh Kudus, dihembusi serta dipimpin Roh Kudus sambil mengucapkan firman Allah. Bahkan mereka mengutarakannya dari dalam Allah. Roh Allah yang menggerakkan orang berbicara, dan manusia mengucapkan dari dalam Allah. Dengan kata lain, Allah mengutarakan diri-Nya dari dalam manusia dan melalui mulut manusia.

2 Samuel 23:2 berkata, "Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada di lidahku." Inilah yang diungkapkan oleh Daud. Ia sendiri memberitahu kita, bahwa kata­-katanya itu adalah Roh Allah berfirman melalui dia, bahkan firman Allah di dalam mulutnya. Bukan sekedar Roh Kudus berfirman melalui dia, bahkan firman Allah ditaruh di dalam mulutnya. Firman Allah diutarakan dari mulutnya, itulah Alkitab.

Alkitab adalah Allah bersabda di dalam para nabi dan bersabda di dalam PutraNya (Ibr. 1:1-2)

Pada zaman Perjanjian Lama, Allah bersabda di dalam para nabi. Pada zaman Perjanjian Baru, Allah bersabda di dalam PutraNya, Tuhan Yesus kita. Jadi sabda yang disampaikan oleh para nabi pada Perjanjian Lama, maupun sabda yang disampaikan oleh Tuhan Yesus pada Perjanjian Baru, sernuanya merupakan sabda Allah yang berasal daripada Allah.

Alkitab adalah wahyu Roh Kudus

Yohanes 16:13 berkata, "Apabila Ia datang, yaitu Roh kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar­-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Yang diungkapkan oleh Tuhan di sini juga membuk­tikan bahwa setelah Roh Kudus turun, apa yang diutarakan dan yang ditulis murid-murid-Nya, adalah yang "Roh Kudus beritahukan" kepada mereka. Kata-kata Tuhan ini pun membuktikan, bahwa setelah Ia naik ke sorga, kitab-kitab Perjanjian Baru yang ditulis oleh murid-murid-Nya, berasal dari wahyu Roh Kudus, dan otoritas ilahinya diakui juga oleh-Nya.

Maka itu, Alkitab adalah Allah menyuruh orang menulis firman-Nya (Kel. 34:27), Roh Kudus berbicara melalui orang, sabda Allah yang diutarakan melalui mulut orang (2 Sam. 23:2), sabda yang dituturkan orang di bawah inspirasi Roh Kudus (Mar. 12:36). Perjanjian Lama adalah firman yang Allah pesankan kepada nabi (Yer. 1:7), firman Allah menimpa kepada nabi (Yeh. 1:3), firman yang diungkapkan Roh Allah melalui para nabi (Zak. 7:7, Kis. 3:18, 28:25; Rm. 1:2; 1 Ptr. 1:10-12.). Perjanjian Baru ada yang merupakan firman yang Allah sampaikan di dalam Tuhan Yesus (Yoh. 14:10), ada yang merupakan tulisan para rasul yang diajarkan Roh Kudus (1 Kor. 2:13). Tulis­an yang Roh Kudus ajarkan rasul, sama ilahinya dengan Perjanjian Lama (2 Pet. 3:15,16). Karenanya seluruh Alkitab berasal dari firman Allah, kata demi kata, kalimat demi kalimat, titik demi titik (Mat 5:18), semuanya diilhamkan oleh Allah, sehingga manusia tidak boleh menambahkan apa­ pun, atau pun mengurangi apa pun (Why 22:18,19).

Sumber: Living Stream Ministry, Truth Lesson Level 1 Lesson 1, Bible, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.