Artikel

Artikel

Berpuasa dan Berdoa

Posted 23/04/2013 | 12:04

"Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit." (Nehemia 1:4)

"Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa..." (Daniel 9:3)

"Maka berpuasa dan berdoalah mereka..." (Kisah Para Rasul 13:3)

Khususnya sampai Perjanjian Baru, dengan jelas ditunjukkan bahwa puasa memiliki hubungan yang sangat besar dengan doa. Orang pertama yang berpuasa yang disinggung dalam Perjanjian Baru adalah Yohanes Pembaptis. Orang kedua dalam Alkitab Perjanjian Baru yang berpuasa adalah Tuhan Yesus. Selanjutnya, kitab Kisah Para Rasul memperlihatkan kepada kita, bahwa para rasul sering berdoa dan berpuasa. Kisah Para Rasul 13 dengan jelas mencantumkan, dalam gereja di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, mereka di sana berpuasa dan berdoa. Lebih-lebih ketika akan mengutus dua orang untuk pergi ke tanah kafir, mereka berpuasa dan berdoa, kemudian baru mengutus dua orang pergi. Catatan tentang doa dalam pasal 13 ini boleh dikatakan mencapai puncaknya. Apakah makna berpuasa dalam berdoa? 

BERPUASA ADALAH PERNYATAAN YANG MUNCUL DENGAN SENDIRINYA DARI SESEORANG YANG MENERIMA TANGGUNG JAWAB YANG BESAR DI HADAPAN ALLAH

Pengalaman kita bisa membuktikan hal ini. Ketika kita menghadapi satu perkara yang besar dalam penempuhan hidup manusia kita, kita sering tidak bisa makan. Memang, ada perkara yang membuat kita bersukacita sehingga kita banyak makan, namun ada juga perkara yang membuat kita tertekan sehingga tidak bisa makan. Karena perkara yang dihadapi sangat besar, tanggung jawab yang dipikul sangat berat, maka dengan sendirinya kita tidak bisa makan; sampai perkara itu terselesaikan, tanggung jawab ditunaikan, kita baru bisa menghela nafas lega, memulihkan kehidupan yang normal. Demikian juga, ketika kita menerima satu perkara yang besar dari Allah, di dalam kita ada perasaan yang sangat dalam, tanpa harus sengaja berpuasa kita sudah berpuasa. Di Gunung Sinai, karena Musa menerima satu tanggung jawab yang besar dan berat dari Allah, maka selama empat puluh hari dia tidak makan. Ketika Tuhan Yesus keluar menunaikan pekerjaan-Nya, Dia menerima satu tanggung jawab yang besar, Dia juga tidak bisa makan. Bukannya Dia benar-benar tidak bisa makan, melainkan Dia tidak berminat makan, seolah-olah di dalam diri-Nya tidak ada lagi tempat untuk menerima makanan. Sampai pada Kisah Para Rasul 13, karena ada satu perkara yang besar menimpa para nabi dan pengajar itu, seluruh diri mereka harus dituangkan untuk tanggung jawab itu, dengan sendirinya mereka lalu berpuasa dan berdoa. 

BERPUASA ADALAH PERNYATAAN MUTLAK SESEORANG BERDIRI DI PIHAK ALLAH

Berdoa adalah pernyataan manusia di alam semesta yang menyatakan bahwa dirinya berdiri di pihak Allah untuk menentang Iblis. Dan berpuasa adalah satu pernyataan mutlak dari berdoa. Ingatlah selalu, bahwa berpuasa di sini berarti ada satu perkara yang sangat berat dan besar, terhadap perkara ini sikapku, motivasiku, seratus persen mutlak berdiri di pihak Allah untuk menentang musuh Allah. 

MAKNA HAKIKI BERPUASA ADALAH MELEPASKAN HAK YANG SAH

Makan adalah sah bagi manusia. Manusia berpuasa, ini menyatakan, bahwa demi menanggung satu perkara yang besar, manusia melepaskan hak yang sangat sah. Kehidupan Tuhan Yesus berpadanan dengan puasa-Nya, karena ketika Dia hidup sebagai manusia di bumi, banyak hak yang sah telah dilepaskan-Nya. Dalam seumur hidup-Nya, Tuhan Yesus hidup di dalam prinsip berpuasa. Dia telah melepaskan hak-Nya yang sah, melepaskan kenikmatan yang seharusnya diperoleh. Karena itu, meskipun Dia tidak setiap hari berpuasa, namun setiap hari Dia hidup di dalam prinsip berpuasa. 

BERPUASA ADALAH PERNYATAAN ORANG YANG TIDAK MEMPERHATIKAN DIRINYA SENDIRI

Inilah yang dikatakan sebagai orang yang tidak memperhatikan hidup atau mati. Arti berpuasa ialah aku rela mati, asalkan perkara ini tergenapi. Aku bergumul dengan nyawa, bergumul dengan mati dan hidup. Berpuasa ialah ada satu perkara yang menekan diri Anda, Anda bergumul dengan nyawa Anda, Anda rela mati dan tidak akan membiarkan perkara ini lewat begitu saja, mati pun akan tetap menyatakan hal ini kepada Allah. Berpuasa baru ada maknanya jika memiliki perasaan yang demikian kuat. 

BERPUASA ADALAH MENGINGINKAN KEHENDAK ALLAH TERAMPUNGKAN, IBLIS TERKALAHKAN

Catatan berdoa puasa dalam Alkitab, jika bukan untuk perampungan kehendak Allah, tentu untuk mengusir Iblis; Anda sulit menemukan satu contoh bahwa berdoa puasa adalah untuk faedah manusia sendiri. Karena itu kita boleh memastikan, bahwa berpuasa yang sejati adalah di satu aspek menginginkan kehendak Allah terampungkan, di satu aspek menginginkan Iblis disingkirkan. Mungkin Anda berkata, “Kami berdoa puasa bagi penyembuhan suatu penyakit, bisakah itu dikatakan menginginkan kehendak Allah terampungkan dan menginginkan Iblis tersingkirkan?” Persoalannya di sini, jika Anda melulu berdoa untuk penyakit Anda, konsepsi Anda, pandangan Anda, hanya melulu menginginkan Allah menyembuhkan Anda, doa puasa Anda itu tidaklah berguna. Namun ketika Anda mendapat belas kasihan, mendapatkan terang, mendapatkan pimpinan sedemikian rupa sehingga saat Anda tertekan di dalam penyakit Anda dan seolah-olah tanpa harapan akan sembuh lagi, Anda masih bisa bergumul di hadapan Allah dan berkata, “Ya Allah, jika Engkau membiarkan aku di bumi, aku mau hari-hariku selanjutnya mutlak bagi-Mu; jika tidak, mohon Engkau cepat-cepat membiarkan aku pergi. Aku tidak ingin hidup di bumi bagi diriku sendiri. Ya Allah, hari ini aku di sini memohon Engkau melakukan satu hal, menyembuhkan aku, supaya hari-hariku selanjutnya mutlak hidup bagi-Mu.” Jika Anda memiliki keadaan demikian, hati demikian, konsepsi demikian, Anda sudah berada di dalam prinsip puasa. 

Jadi, ini bukan berarti, ketika Anda sakit dan Anda berdoa puasa, Allah akan menyembuhkan Anda. Makna puasa ialah Anda di sini mutlak bagi tergenapnya kehendak Allah, Anda ingin musuh Allah terusir; tentang Anda mendapatkan penyembuhan atau tidak, itu perkara lain. Tidak ada satu contoh dalam Alkitab yang mengatakan, bahwa Tuhan mendengar doa puasa bagi faedah manusia secara individu. Jangan sekali-kali mengira, ketika usaha Anda rugi, Anda sekeluarga berpuasa dan berdoa, lalu esok harinya usaha Anda mendapatkan keuntungan besar. Tidak ada perkara ini. Berbuat demikian adalah takhayul. Semua doa puasa dalam Alkitab selalu dikarenakan manusia di bumi ini menjamah maksud hati Allah, dan ingin agar Allah menggenapkannya; atau menjumpai musuh Allah, dan ingin agar dia disingkirkan. 

HARUS BERPUASA

Orang Kristen yang tidak pernah berpuasa adalah orang Kristen yang bermasalah. Ini bisa terjadi jika bukan karena Allah belum pernah mengamanatkan satu perkara pun kepada dirinya, tentu pada dirinya meskipun telah ada amanat Allah, namun dia tidak mau menerimanya. Jika selamanya Anda tidak pernah merasakan bahwa Allah telah mengamanatkan satu tanggung jawab yang berat kepada Anda, ini menyatakan bahwa Anda tidak pernah ada satu sikap yang teguh yang menyatakan kepada Allah bahwa Anda mau kehendak Allah, Anda mau berdiri di pihak Allah. Anda memandang perkara Allah sebagai hal yang tak berarti, remeh, boleh memberitakan Injil, juga boleh tidak memberitakan Injil; orang dosa beroleh selamat itu baik, tidak beroleh selamat juga baik; semuanya tidak penting, Anda hanya berdoa bagi mereka, setelah berdoa, Anda masih bisa bersenang-senang dan makan minum. Saudara saudari, jika sikap Anda begitu, Anda benar-benar orang Kristen yang luar biasa! Gereja gersang atau tidak gersang, tidak Anda pedulikan, Anda tetap bisa makan. Terhadap perkara Allah Anda tidak memiliki konsep hidup mati, ini membuktikan bahwa diri Anda sebagai orang Kristen berada dalam satu masalah besar! Asal Anda mau sedikit saja bersimpati kepada hati Allah, pasti beban Injil akan menimpa diri Anda, dan Anda akan bergumul untuk hidup dan mati; Anda akan berdoa, “Ya Allah, Injil harus memiliki kuat kuasa, di sini Engkau harus menyelamatkan sejumlah orang, jika tidak, aku tidak bisa makan, tidak bisa minum.” Inilah berdoa puasa. 

BEBERAPA HAL PRAKTIS SEPUTAR BERDOA PUASA

1. Sebenarnya bagaimana Anda tahu bahwa Anda harus berpuasa? Itu dilihat dari apakah Anda lapar ketika Anda tidak makan. Jika Anda merasa lapar ketika tidak makan, dan Anda ingin makan, itu membuktikan bahwa Anda tidak seharusnya berpuasa. 

2. Ingatlah, jangan sekali-kali hanya berpuasa tanpa berdoa. Harus berpuasa dan berdoa. Harus berusaha mewujudkan waktu puasa, suasana puasa, tekanan puasa menjadi doa. Hanya berpuasa tetapi tanpa doa adalah perkara yang paling merugikan. Berpuasa dan berdoa adalah satu pemulihan yang besar. 

3. Selanjutnya, ketika berdoa puasa, Anda perlu senantiasa menghindari terlalu banyaknya perkara yang menjadi beban Anda. Jangan berdoa untuk memikul hal-hal yang lain, berdoa khusus untuk satu perkara sudahlah cukup. Doa yang sejati selalu dikarenakan manusia mengasihi Allah, hidup di hadapan Allah, menjamah maksud hati Allah, demikianlah Roh Allah kemudian membuat satu perkara yang ingin Allah lakukan menjadi beban berat yang menimpa ke atas dirinya sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa makan. Saat ini dengan sendirinya dia harus berpuasa dan datang ke hadapan Allah untuk berdoa. 

4. Ketika Anda benar-benar memiliki beban untuk berpuasa, jangan melakukannya secara berlebihan. Harus belajar memiliki satu keseimbangan di hadapan Allah. Karena itu, di satu pihak kita jangan sembarangan berpuasa, di pihak lain bila benar-benar memiliki beban, juga jangan melakukannya secara berlebihan, harus ada keseimbangan. Setelah merasa cukup, harus berhenti. Akhirnya, semoga di tengah-tengah kita, di mana pun dan kapan pun, ada orang yang berdoa puasa.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Doa, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.