Bertumbuh dalam Segala Hal ke Arah Kristus
Pembacaan Alkitab: Efesus 4:13-16
Efesus 4:13 mengatakan bahwa kita perlu mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang penuh tentang Anak Allah, mencapai kedewasaan penuh, dan mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan perawakan kepenuhan Kristus. Hal‑hal ini agak sulit untuk didefinisikan secara memadai, sebab semua itu berkaitan dengan hayat, dan hayat itu sangat misterius. Oleh sebab itu, Rasul Paulus menggunakan kata “anak-anak” dalam ayat 14 untuk menunjukkan kepada kita perlunya kita bertumbuh dalam hayat.
Mencapai kesatuan iman dan pengetahuan penuh tentang Anak Allah, dan mencapai kedewasaan serta perawakan kepenuhan Kristus dalam Efesus 4:13 mengandung satu tujuan, yaitu agar kita tidak lagi menjadi anak‑anak. Ayat 14 mengatakan, "Sehingga kita bukan lagi anak‑anak, yang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan." Anak‑anak ialah kaum beriman yang muda di dalam Kristus, yang hayatnya kurang matang (1 Kor. 3:1; 14:11; Ibr. 5:13). Pada tahap pertama dalam hayat rohani kita sebagai orang Kristen, kita semua adalah anak‑anak.
Bagaimanakah kondisi kerohanian seorang Kristen yang masih “anak-anak”? Efesus 4:14 menunjukkan bahwa anak‑anak itu terombang-ambing. Kehidupan orang Kristen ibarat berlayar di laut, yang banyak badai. Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh mengharap perjalanan kita selalu tenang, tanpa ombak atau angin. Ombak dan badai tidak saja menyerang kaum beriman secara individual, juga menyerang gereja. Kesulitan dan kesukaran berbeda dengan ombak dan badai. Kesukaran ibarat batu karang, dan kesulitan ibarat beban berat yang harus kita pikul. Sebaliknya gelombang sering datang secara menyenangkan dan menarik, bahkan muncul dalam corak yang manis dan memikat. Kebanyakan orang yang terombang‑ambing itu bukannya terombang‑ambing melawan kesukaran hidup, melainkan hatinya terombang‑ambing oleh gelombang, yang tampaknya menyenangkan dan nikmat. Ketika mereka terombang- ambing oleh ombak, mereka tidak merasa bahaya. Sebaliknya mereka mungkin merasa asyik dan nikmat. Karena gelombang mungkin memiliki corak yang demikian menyenangkan; gelombang itu berbeda dengan kesulitan atau kesukaran. Sebenarnya jarang orang Kristen yang terombang‑ambing oleh kesulitan, tetapi banyak yang terombang‑ambing oleh ombak dan ditiup oleh angin.
Ombak dan angin ini mengacu kepada berbagai pengajaran, doktrin, konsepsi, dan opini Iblis. Ketika gereja berlayar di laut, Iblis akan mencari kesempatan untuk memasukkan beberapa pengajaran, konsepsi, dan opini yang menyenangkan untuk menggoda kaum beriman. Maksudnya ialah untuk memisahkan mereka dari Kristus dan gereja. Anak kecil atau bayi mudah sekali ditipu atau disesatkan. Sebagai contoh, anak‑anak dapat ditipu untuk meninggalkan rumahnya melalui memberinya permen atau kembang gula. Kesukaan mereka akan kembang gula membuat mereka lupa segalanya. Karena banyak orang Kristen masih kanak‑kanak dan menyukai ajaran‑ajaran yang berlapis gula, maka banyak dari mereka sangat mudah tertipu.
Satu‑satunya cara untuk melepaskan diri dari gelombang dan angin ialah bertumbuh dalam hayat. Untuk bertumbuh, kita harus berlindung di bawah naungan orang tua rohani kita di dalam Kristus. Janganlah memperhatikan kembang gula rohani, tetapi perhatikanlah jalan yang ditempuh orang tua rohani kita dalam Kristus itu. Dengan demikian kita akan terlindung dan terjaga. Jalan satu‑satunya untuk bertumbuh, terlindung, dan terpelihara ialah tinggal di dalam hidup gereja yang wajar. Jangan terlalu percaya kepada perasaan pribadi Anda tentang situasi apa pun. Ajaran yang menyimpang pada awalnya tidak muncul sebagai ancaman, biasanya ia tersembunyi di bawah corak yang menyenangkan. Pada mulanya warnanya sangat menarik, tetapi setelah ajaran ini masuk ke dalam Anda, warnanya makin lama makin gelap. Itulah satu tanda bahwa ajaran ini mendatangkan pengaruh yang berbisa di dalam Anda.
Jalan untuk melepaskan diri dari gelombang dan angin ialah bertumbuh. Tetapi kita tidak dapat bertumbuh dalam satu malam sebagaimana jamur. Sebaliknya, kita berangsur‑angsur bertumbuh, sedikit demi sedikit, dari hari ke hari. Ketika bertumbuh perlahan‑lahan di dalam Tuhan, kita perlu tinggal di bawah naungan perlindungan gereja. Sebelum kita datang ke dalam pemulihan Tuhan, boleh jadi kita memperhatikan perkara‑perkara tertentu di luar Kristus dan gereja. Mungkin kita memperhatikan suatu doktrin, praktek, atau pekerjaan tertentu. Tetapi dalam hidup gereja, kita hanya memperhatikan Kristus dan gereja. Kita sangat perlu memiliki visi yang jelas bahwa ekonomi Perjanjian Baru tidak untuk yang lain, kecuali menyalurkan Allah Tritunggal ke dalam manusia bagi pembangunan Tubuh Kristus. Itulah sasaran dan kesaksian kita; itulah pemulihan Allah. Bila kita senantiasa memiliki sasaran ini di hadapan kita, kita tidak akan menerima pengajaran, konsepsi, atau opini apa pun yang menyelewengkan kita dari jalur inti ekonomi Allah.
Jika kita terombang‑ambing oleh berbagai angin pengajaran oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan dan sistem yang menyesatkan itu menandakan bahwa kita tidak teguh berpegang kepada kebenaran (Ef. 4:15). Menurut konteksnya, kebenaran ini pasti mengacu kepada Kristus dan Tubuh‑Nya; keduanya adalah hal yang benar. Di luar Kristus dan gereja tidak ada satu pun yang benar dan sejati. Satu‑satunya kebenaran dalam alam semesta ialah Kristus dan gereja. Melalui berpegang kepada kebenaran ini di dalam kasih, kita akan bertumbuh di dalam segala hal ke dalam Kristus. Ini berarti mengalami Kristus bertambah di dalam kita dalam segala hal, sampai kita mencapai kedewasaan penuh.
Pada aspek‑aspek tertentu kita mungkin telah bertumbuh ke dalam Kepala, tetapi pada aspek lainnya mungkin belum. Misalnya, masalah yang paling sulit untuk bertumbuh ke dalam Kristus, ialah perkataan atau tutur kata kita. Mazmur 141:3 mengatakan, "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" Berhubung begitu sulitnya kita mengendalikan tutur kata kita, maka kita harus menjadikan ayat ini sebagai doa kita. Entah kita tua atau muda, saudara atau saudari, inilah salah satu contoh yang di dalamnya kita semua perlu bertumbuh ke dalam Kristus sebagai Kepala. Jika kita dalam segala hal, baik dalam hal besar maupun hal kecil, kita bersama-sama bertumbuh ke dalam Kristus, Sang Kepala, maka tidak diragukan, kita akan memiliki satu Tubuh yang terbangun. Haleluya!