Artikel

Artikel

Diselamatkan oleh Anugerah menjadi Karya Agung Allah

Posted 11/12/2012 | 12:12


Pembacaan Alkitab: Ef. 2:1-10


Gereja sebagai Tubuh Kristus dihasilkan melalui transmisi Kristus yang naik ke surga. Ini adalah menurut pandangan dari sudut positif, dari atas. Na­mun kita tidak boleh melihat gereja hanya dari atas saja, kita juga perlu melihatnya dari bawah. Kalau pada pasal 1 Paulus melihat gereja dari sudut surga, yakni gereja sebagai ha­sil transmisi Kristus yang telah naik ke surga, maka pa­da pasal 2 ia memandangnya dari sudut bawah, yakni dari keadaan yang menyedihkan dari manusia yang jatuh. Dalam pasal 2  ini kita bisa melihat bagaimana gereja terbentuk dan terbangun, bagaimana asal-usul kaum beriman sebelum kemudian menjadi penyusun gereja.

Efesus 2:1‑3 memberikan suatu lukisan yang jelas tentang keadaan kita menurut sifat kita yang jatuh. Ke­tika kita berada dalam keadaan itu, kita sudah mati da­lam pelanggaran‑pelanggaran dan dosa‑dosa, namun kita sangat aktif dalam zaman dunia, di bawah penguasaan atmosfer angkasa, dan dalam keinginan daging dan pikiran. Inilah latar belakang gelap kita dahulu. Oleh anugerah Allah, kita telah dibawa keluar dari sum­ber yang menyedihkan sedemikian ini. Haleluya, walau­pun kita dulu telah mati dan berada dalam keadaan yang menyedihkan, namun kita telah diselamatkan menjadi Tubuh Kristus! Alangkah ajaibnya keselamatan ini!

Ayat 4 memberi tahu kita bahwa Allah yang kaya dengan rahmat telah mengubah kedudukan kita. Dulu kita berada dalam situasi yang menyedihkan, tetapi Allah datang dengan rahmat‑Nya yang kaya untuk mem­buat kita cocok bagi kasih‑Nya. Rahmat Allah dilimpahkan kepada kita sekalipun kita telah mati dalam pelanggaran- pelanggaran (ayat 5 Tl.). Kita sebenarnya tidak patut menerima apa‑apa dari Allah, namun Allah telah melimpahkan rahmat kepada kita da­lam situasi kita yang kasihan.

Ayat 5 mengatakan bahwa kita telah dihidupkan ber­sama‑sama dengan Kristus. Allah menghidupkan kita dengan menyalurkan hayat kekal‑Nya, yaitu Kristus sendiri (Kol. 3:4), ke dalam roh kita yang mati melalui Roh hayat‑Nya (Rm. 8:2). Selanjutnya Paulus mengatakan, "Oleh anugerah kamu diselamat­kan." Anugerah adalah cuma‑cuma. Di sini bukan hanya berarti Allah menyalurkan diri‑Nya dengan cuma‑cuma ke dalam kita untuk kenikmatan kita, tetapi juga per­buatan Allah dalam menyelamatkan kita dengan cuma­-cuma. Oleh anugerah ini kita telah diselamatkan keluar dari kedudukan kematian yang kasihan ke dalam wilayah hayat yang ajaib.

Ayat 6 mengatakan, "Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama‑sama dengan Dia di surga." Menghidupkan kita adalah langkah awal dari keselamatan Allah dalam hayat. Setelah ini, Allah membangkitkan kita dari posisi ke­matian. Alam surgawi adalah posisi tertinggi, yang ke dalam­nya kita telah diselamatkan dalam Kristus. Kristus sebagai hayat kita telah menyelamatkan kita ke dalam kedudukan yang jauh melampaui semua musuh Allah. Di dalam atmosfer surgawi ini, dengan sifat dan ci­ri‑ciri surgawi, kita adalah umat surgawi.

Kita telah diselamatkan karena anugerah dan oleh iman (ay. 7-9) untuk menjadi karya agung Allah. Ayat 10 mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah." Istilah buatan dapat kita terjemahkan menjadi "karya agung", yakni "poiema" dalam bahasa Yunaninya, dan yang ber­arti sesuatu yang telah dibuat, pekerjaan tangan atau se­suatu yang ditulis atau dikarang sebagai puisi. Bukan hanya tulisan puisi dapat dianggap sebagai puisi, tetapi juga setiap karya seni yang mengekspresikan hikmat dan pola pembuatnya. Kita, gereja, karya agung Allah, adalah puisi yang mengekspresikan hikmat Allah yang tidak terbatas, dan pola ilahi Allah.

Allah telah menciptakan banyak hal, tetapi selain gereja, tidak ada satu pun yang disayangi, dihargai, di­mustikakan, dan didambakan. Gereja adalah karya agung Allah. Para pengarang, komposer, atau seniman sering berusaha mencapai suatu karya agung, suatu hasil karya yang luar biasa. Langit, bumi, dan manusia yang dicipta­kan Allah bukanlah karya agung Allah, tetapi gereja, Tubuh Kristus, kepenuhan dari Dia yang memenuhi se­mua dan di dalam segala sesuatu, manusia baru yang korporat dan universal. Apakah yang dapat menjadi sua­tu pekerjaan yang lebih besar daripada gereja ini? Selain itu, gereja sebagai karya agung Allah ialah manusia baru yang korporat dan yang universal (Ef 2:15). Karena kita meninjau dari sudut "dapur" kehidupan gereja yang be­rantakan, maka kita tidak dapat memahami gereja se­bagai karya agung. Namun pada akhirnya kita akan nam­pak bahwa kita adalah Tubuh dan manusia baru, yakni karya agung Allah.

Kita, gereja, karya agung Allah, adalah hal yang mutlak baru, penemuan baru Allah dalam alam semesta. Kita diciptakan oleh Allah da­lam Kristus melalui kelahiran kembali untuk menjadi ciptaan baru‑Nya (2 Kor. 5:17). Karya agung Allah ini sama sekali baru karena ia merupakan perbauran antara Allah dengan manusia. Kita dapat juga mengatakan bahwa gereja merupakan satu produk perbauran, yakni dua hayat berbaur menjadi sa­tu. Karya agung Allah, buatan‑Nya yang terbesar ialah menggarapkan di­ri‑Nya sendiri ke dalam manusia dan menyusun manusia menjadi satu dengan diri‑Nya untuk memproduksi ge­reja.

Di antara semua ciptaan Allah, manusia korporat ini, gereja, adalah yang paling mengagumkan dari semua pekerjaan Allah. Bahkan tingkat-tingkat langit dengan segala kehebatannya dan bumi dengan segala keindahannya tidak dapat menandingi gereja. Gereja adalah kedambaan Allah yang unik. Ini adalah tujuan Allah sejak kekekalan, dan adalah hasil dari ekonomi-Nya—kedambaan hati-Nya. Me­nurut Efesus 3:10, berbagai ragam hikmat Allah akan disiarkan melalui gereja. Puisi (syair) mengekspresikan hikmat si penulis. Pada zaman yang akan datang, dalam Kerajaan Seribu Tahun dan dalam kekekalan, akan ada sebuah syair yang unik, yakni gereja, yang mengeks­presikan hikmat dan rancangan Allah. Tatkala kita nam­pak Yerusalem Baru, kita akan memuji keindahan, hik­mat, dan rancangan Allah yang dinyatakan dalam produk ajaib ini. Yerusalem Baru akan menjadi puisi atau syair Allah, karya agung Allah. Ketika kita nampak karya agung Allah di langit baru dan bumi baru, kita boleh ber­kata, "Inilah syair yang terbaik yang pernah dikarang da­lam alam semesta!"

Terakhir, kita adalah karya agung Allah yang dicip­takan dalam Kristus Yesus "untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, su­paya kita hidup di dalamnya" (ayat 10). Hal‑hal yang baik ini pastilah perbuatan kehendak‑Nya supaya kita dapat menempuh kehidupan gereja dan mengemban kesaksian Yesus. Itulah pekerjaan‑pekerjaan baik yang disediakan Allah sebelumnya bagi kita, karya agung‑Nya, agar kita hidup di dalamnya.