Artikel

Artikel

Doa Gereja

Posted 15/04/2013 | 12:04

"Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa." (Kisah Para Rasul 2:42)

Berdoa adalah permulaan keberadaan (eksistensi) gereja. Gereja lokal yang pertama, ekspresi pertama gereja, dihasilkan oleh doa selama sepuluh hari oleh seratus dua puluh orang. Mereka tidak memiliki peraturan yang tertulis atau anggaran dasar organisasi, tetapi mereka memiliki sepuluh hari berdoa. Mereka berdoa dan berdoa, sampai suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang bukan berasal dari mereka, tetapi berasal dari Allah. Itulah asal usul terbentuknya gereja lokal yang pertama. Begitulah munculnya ekspresi pertama Tubuh Kristus.

Setelah gereja yang sebermula terbentuk, gereja itu bertekun dalam empat hal (Kis. 2:42). Pertama adalah pengajaran rasul-rasul. Hal kedua yang ditekuni oleh murid-murid adalah persekutuan rasul-rasul. Hal ketiga yang ditekuni oleh murid-murid adalah memecahkan roti. Butir keempat hidup gereja yang sebermula, juga butir yang terakhir adalah kehidupan berdoa. Murid-murid tidak memiliki senjata, anggaran dasar, juga tidak memiliki hikmat atau kekuatan duniawi; yang mereka miliki adalah satu Allah yang hidup, mereka membawa segala perkara ke hadapan Allah yang hidup; mereka membawa segala kesulitan ke hadapan Allah yang hidup ini. Inilah makna sejati dari doa mereka. Hidup gereja sebermula adalah kehidupan berdoa. Kalau kita bandingkan dengan keadaan orang Kristen hari ini, sangatlah berbeda. Hari ini ada banyak pengajaran, cara manusia, organisasi, anggaran dasar, peraturan, ketentuan, benda-benda materi, dan perkara yang lainnya, tetapi kekurangan doa. Kalau kita mau melaksanakan hidup gereja yang sejati, kita harus belajar mempunyai doa yang riil, menang, hidup, dan segar. Tidak hanya demikian, kita juga harus belajar membantu orang lain berdoa, supaya setiap anggota Tubuh dalam gereja menjadi anggota Tubuh yang berdoa.

Sering kali ada orang bertanya kepada saya, bagaimana mendorong anggota Tubuh menjadi anggota Tubuh yang berfungsi. Kalau kita mengharapkan setiap anggota Tubuh bisa menjadi anggota Tubuh yang berfungsi, kita harus membantu mereka belajar berdoa, selain berdoa tidak ada jalan lain. Anggota Tubuh yang berdoa adalah anggota Tubuh yang berfungsi. Kalau satu anggota Tubuh tidak mempunyai kehidupan berdoa, ia sama sekali tidak bisa menjadi anggota Tubuh yang menunaikan fungsi. Kita harus belajar berdoa, juga harus belajar membantu orang lain berdoa.

Kalau kita ingin mempunyai hidup gereja yang sejati, kita harus belajar mempunyai kehidupan berdoa, bahkan berdoa puasa. Belakangan ini yang paling saya rasakan adalah gereja kekurangan doa. Saya hampir-hampir ingin melepaskan waktu berkhotbah, dan memakai waktu itu untuk berdoa. Kita harus belajar berdoa, juga harus belajar ketika gereja berkumpul, berdoa secara korporat, menjadi satu bagian dari hidup gereja. Ini adalah perkara yang sangat penting dan sangat diperlukan pada hari ini.

Kalau kita ingin belajar berdoa bersama orang lain, kita harus terlebih dulu melepaskan ego dan pikiran kita sendiri. Kita menjunjung tinggi Tuhan, menghormati Tuhan, dan memohon kepada Tuhan, "Ya Tuhan, kami datang ke hadapan-Mu, mencari kehendak-Mu. Kami membawa diri kami ke hadapan-Mu, biar Engkau mempunyai kesempatan yang sebesar-besarnya berbicara kepada kami." Kita perlu doa yang demikian. Satu-satunya jalan yang tepat melaksanakan hidup gereja adalah berdoa di hadapan Tuhan.

Kita bukan mengikuti cara yang di luar, juga bukan meniru cara tertentu. Semua itu mati. Kita harus berdoa di hadapan Tuhan untuk membuka satu jalan yang baru supaya Dia masuk. Kita harus berdoa untuk keadaan sekarang ini, melihat apa yang akan Tuhan katakan, apa yang akan Tuhan lakukan. Kita harus setiap hari berdoa, sampai kita mempunyai pandangan yang sama, mempunyai pengurapan minyak batiniah yang sama, dan mempunyai keyakinan yang sama. Kalau kita tidak mempunyai pengurapan minyak dan keyakinan, perlu berdoa lagi, bahkan berpuasa, tidak tidur. Inilah satu-satunya jalan untuk melaksanakan hidup gereja.

BERDOA UNTUK MELAKUKAN PEPERANGAN ROHANI

Kapan saja ada satu kesulitan atau keperluan, kita boleh mengumumkan kepada seluruh gereja untuk berpuasa, mungkin berpuasa satu kali makan, mungkin berpuasa satu hari penuh. Seluruh gereja harus datang berdoa ke hadapan Tuhan. Tidak ada jalan lain yang bisa menyelesaikan kesulitan, yang bisa mendapatkan pimpinan Tuhan untuk membawa umat Tuhan masuk ke dalam realitas.

Aspek gereja yang paling ditakuti oleh musuh adalah aspek doa gereja. Andrew Murray berkata, "Kapan gereja berlutut berdoa, Iblis akan gemetar." Doa gereja membuat Iblis gemetar. Pelaksanaan gereja tidak hanya merupakan perkara manusia yang sementara di bumi. Pelaksanaan gereja bersifat rohani, sangat mempengaruhi dunia rohani, di sini ada satu peperangan yang sesungguhnya. Tuhan dengan jelas memberi tahu kita bahwa Dia akan membangun gereja-Nya, dan alam maut tidak akan menguasainya. Ini menunjukkan, kapan di satu tempat ada pembangunan gereja, di sana pintu alam maut akan bergerak melawan gereja. Kita mengetahui hal ini, kita juga pernah mengalami hal ini. Karena itu, perlu ada doa peperangan; perlu ada orang berdoa untuk melakukan peperangan rohani.

RINCIAN PELAKSANAAN DOA

Untuk mempunyai kehidupan berdoa, khususnya kehidupan doa korporat, kehidupan doa gereja, kita harus belajar mempersembahkan diri. Kalau kita belum pernah mempersembahkan diri kepada Tuhan, tidak mungkin ada hidup gereja yang sejati. Kalau kita ingin supaya berdoa menjadi kehidupan kita, kita harus lebih dulu datang ke hadapan Tuhan, memberi tahu Dia, "Tuhan, aku di sini, aku mempersembahkan seluruh diriku, tanpa menyisakan sedikit pun, kepada-Mu." Kita harus sungguh-sungguh mempersembahkan seluruh diri kita kepada Tuhan, kemudian setiap kali berdoa, harus dengan ini sebagai dasarnya, dan berkata, "Tuhan, kami berdoa di atas dasar mempersembahkan diri."

Kedua, kita harus mengakui dosa kita. Kita harus menanggulangi dosa dan hati nurani kita, supaya hati nurani kita tidak merasa berhutang, supaya hati nurani kita murni, baik, dan tulus. Ketika kita demikian menanggulangi diri kita, harus memakai darah Tuhan. Satu Yohanes 1:5-9 mengatakan bahwa Allah itu terang, kalau kita bersekutu dengan-Nya, kita berjalan dalam terang; hasil kita di dalam terang adalah kita merasa perlu memakai darah Anak Allah untuk membersihkan kita.   

Ketiga, setelah kita berdiri pada pendirian mempersembahkan diri, juga mengakui semua dosa kita serta menanggulangi hati nurani kita, hati nurani kita menjadi damai sejahtera, jernih, tembus pandang. Kita harus dengan tuntas belajar pelajaran, yaitu berdoa bukan menurut yang kita ketahui, ingat, harapkan, atau pikirkan, melainkan dengan sederhana berdoa menurut urapan minyak yang di dalam. Hal ini penting untuk doa pribadi atau doa korporat.

Keempat, dalam doa, kita tidak seharusnya ingin membetulkan orang atau meyakinkan orang, melainkan dengan sederhana membiarkan Tuhan langsung menjamah mereka.

MENJADI GEREJA YANG BERDOA

Orang yang berada di depan harus lebih banyak berdoa, lebih banyak daripada orang lain, mereka harus membantu orang lain mempunyai kehidupan berdoa yang sejati. Mereka harus membantu satu saudara demi satu saudara untuk berdoa. Hari ini kesulitannya adalah ketika kita mengadakan sidang pemberitaan firman, yang datang banyak; tetapi sidang berdoa, yang datang hanya sepertiga. Sepertinya ada orang berkata, "Kalau sidang pemberitaan firman aku datang, tetapi kalau hanya berdoa, lebih baik aku istirahat di rumah." Kalau sidang doa hanya dihadiri beberapa orang, maka gereja itu pasti paling lemah. Namun keadaan yang normal ialah yang hadir dalam sidang doa lebih banyak daripada sidang yang lainnya. Kalau sidang doa dihadiri semua orang beriman, gereja itu pasti paling menang. Itu adalah gereja yang hidup. Kita sendiri perlu berdoa, juga membantu orang lain berdoa. Kita harus membimbing gereja lokal di mana kita berada menjadi gereja yang berdoa. Terimalah perkataan ini dan laksanakan dengan sekuatnya. Kalau kita melakukan ini, meskipun di satu aspek bisa menghadapi kesulitan, tetapi di aspek yang lain bisa melihat berkat.

Untuk memulai doa yang demikian tidak mudah, ini disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan pertama adalah musuh tidak akan membiarkan gereja melaksanakan doa semacam ini. Karena itu, kita harus dengan sabar menghadapi peperangan. Memang, kita harus berdoa. Kalau tidak bisa lewat, harus berpuasa, bahkan perlu satu malam tidak tidur, berdoa sampai tuntas. Kalau kita berdoa dengan demikian, akan nampak Tuhan semakin banyak masuk. Doa bukan masalah yang mudah. Di alam semesta tidak hanya ada dunia materi, juga ada dunia rohani. Kekuatan rohani yang jahat terus menentang, menghalangi, mengganggu pekerjaan Tuhan. Kita harus berdoa untuk menghadapi situasi ini dan berperang melawannya. Kita tidak bisa membangun gereja hanya melalui mengajarkan doktrin. Bahkan ketika kita memberitakan Injil, juga bukan hanya memberitakan Injil, lalu bisa membawa orang datang ke hadapan Tuhan. Kita perlu berdoa untuk melawan muslihat orang kuat itu, supaya Tuhan membelenggu orang kuat itu, supaya semua jiwa yang berada di tangannya bisa mendapatkan kelepasan. Ini tidak bisa dirampungkan hanya berdasarkan pengajaran atau pemberitaan, hanya melalui doa yang menang baru bisa terjadi.

Semoga kita semua mempunyai kesan yang dalam terhadap hal ini. Hal ini bukan hanya pelajaran dalam kelas, tetapi adalah pelatihan rohani, menuntut kita belajar menempuh jalan Tuhan. Untuk hal ini saya menengadah kepada Tuhan, mengumumkan: hati saya sepenuhnya berdiri bersama Tuhan. Semoga dalam hal ini Tuhan menggerakkan hati kita lebih daripada hal yang lain; kita harus datang ke hadapan-Nya, berdoa untuk pelaksanaan hidup gereja.

Sumber: Living Stream Ministry, Basic Principles for the Practice of the Church Life, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.