Artikel

Artikel

Garis Allah Tritunggal dalam Alkitab (4) Operasi-Nya

Posted 06/02/2013 | 12:02

Dari semua perkara mengenai Allah dalam Alkitab, bagian paling penting menyangkut pekerjaan-pekerjaan Allah. Nama-nama Allah memberi tahu kita siapa Allah, atribut-atribut Allah memberi tahu kita apa adanya Allah, dan pekerjaan-pekerjaan Allah mengungkapkan operasi Allah dan pergerakan di alam semesta. Karena itu, pekerjaan-pekerjaan Allah adalah wahyu yang paling sentral mengenai Allah dalam Alkitab. Sekarang kita akan membahasnya dalam dua kelompok.
OPERASI ALLAH
Terdiri dari lima butir utama:
1. Merencanakan
Dalam Efesus 1:9, 11 dan 3:11, rencana, atau tujuan diterjemahkan menjadi "kehendak" dalam bahasa China. Sebenarnya, arti dari kata asli Yunani tidak mengacu hanya kepada kehendak, melainkan lebih mengacu kepada satu rencana, satu tujuan, menurut satu kehendak. Sebagai contoh, kita mungkin memiliki kehendak untuk membangun balai pertemuan besar, tetapi kita mungkin tidak memiliki rencana, jika kita punya rencana, pasti akan dimasukkan dalam rencana. Rencana Allah adalah sesuatu dalam kekekalan. Efesus 1:11 memberi tahu kita bahwa kita ditentukan menurut tujuan Allah, rencana Allah, dan ayat 4 mengatakan penentuan ini terjadi sebelum dunia dijadikan. Kata Yunani untuk ekonomi memiliki makna “pengaturan, manajemen, dan penyaluran.” Menurut bahasa Yunani, pengaturan dalam Efesus 1:10 dan 3:9 adalah lebih baik diterjemahkan "ekonomi," karena makna ekonomi lebih kuat daripada pengaturan. Sebagai contoh, jika kita mengatur kursi di balai sidang, kita bisa menyebutnya pengaturan karena itu adalah tugas sepele. Namun, jika kita ingin menjalankan bisnis besar atau membuka sebuah pabrik besar, kita tidak dapat menyebutnya suatu pengaturan, melainkan kita harus menyebutnya ekonomi. Rencana Allah adalah perkara besar, karena itu, dalam rencana Allah, ada satu ekonomi, dan ekonomi ini meliputi manajemen, administrasi, pengaturan, dan penyaluran. 
 
Sasaran dari rencana kekal Allah adalah membangun tempat tinggal bagi diri-Nya dan untuk membangun Tubuh Kristus Putra-Nya. Dengan kata lain, untuk memiliki pengantin perempuan bagi Putra-Nya dan untuk mendapatkan satu bejana korporat bagi diri-Nya sebagai ekspresi penuh-Nya. Untuk merampungkan sasaran ini, Dia memilih manusia yang Dia ciptakan sebelum dunia dijadikan. Pemilihan Allah tidak hanya menyelamatkan kita, tetapi untuk merampungkan rencana kekal-Nya (Ef. 1:4; 1 Ptr. 1:2). Menentukan adalah menandai kita. Dalam kekekalan, sementara melaksanakan ekonomi-Nya menurut rencana-Nya, Allah memilih kita menurut pengenalan dini dan pemeteraian dan penunjukan-Nya (Ef. 1:5; Rm. 8:29).
 
2. Menciptakan
Catatan dalam Kejadian 1:1, yang mengatakan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi," mengacu kepada penciptaan Allah. Pada butir ini manusia tidak diciptakan, hanya para malaikat yang diciptakan. Di antara malaikat ada seorang pemimpin, kerub yang diurapi Allah, yang Allah tetapkan atas alam semesta semula. Pada satu butir, malaikat yang diurapi ini, dikarenakan kesombongannya, memberontak terhadap Allah dan menjadi Satan, musuh Allah. Alam semesta yang sebermula di bawah pemerintahannya menjadi rusak dan dibawa di bawah penghukuman Allah dengan air yang menutupi permukaan samudera. Perkara pemulihan dibicarakan dari Kejadian 1:2 sampai akhir Kejadian 2. Penciptaan sebermula tenggelam di bawah air, sia-sia dan kosong, dengan kegelapan pada permukaan samudera. Karena itu, Allah datang untuk memulihkan. Pertama, Dia memerintahkan benda-benda penerang di langit untuk memberikan terang, dan kemudian Dia memerintahkan air di bumi untuk berkumpul bersama sehingga muncul daratan kering. Pemulihan ini mengatur kembali dan memulihkan langit dan bumi yang telah dihakimi. Ruang pemulihan-Nya adalah alam semesta, segala sesuatu adalah sarana, dan manusia adalah pusatnya. Penciptaan Allah adalah untuk ekspresi Allah sendiri.
 
 
3. Penebusan
Pemberontakan terjadi tidak hanya dalam ciptaan sebermula Allah, yang berada di bawah penghakiman Allah; juga terjadi dalam pemulihan Allah. Manusia, pusat pemulihan ini, ditipu oleh Satan, dia mengikuti Satan dan memberontak melawan Allah. Akibatnya, alam semesta dipulihkan sekali lagi menjadi jatuh dan rusak. Dia harus menemukan cara untuk menyelamatkan manusia atau meninggalkan rencana sebermula-Nya. Allah adalah Allah yang tidak berubah. Terlepas dari kerusakan yang dilakukan oleh Satan, Allah akan merampungkan apa yang Dia rencanakan, Dia tidak akan pernah menyerah di tengah jalan. Karena itu, Allah datang untuk menebus manusia. Segera setelah Adam berdosa dan jatuh, Allah datang mencari dia (3:8-9). Allah datang dan mencari Adam yang jatuh dan menjanjikan seorang Juruselamat, yang akan menjadi keturunan perempuan; Dia juga berjanji kepadanya jalan keselamatan, yang mencakup membunuh kurban dan mengenakan kulitnya (ay. 15, 21). Allah tidak hanya menjanjikan jalan keselamatan, Dia juga mewahyukan melalui banyak lambang. Jalan keselamatan tidak lain dari yang ditebus diidentifikasi dengan Penebus. 
 
Agar Nuh dan keluarganya diselamatkan melalui bahtera, mereka harus masuk ke dalam bahtera. Agar kita diselamatkan melalui Kristus, kita harus masuk ke dalam Kristus. Karena itu, setiap kali perkara percaya dalam Yesus yang dibicarakan dalam Perjanjian Baru, kata Yunani untuk percaya selalu diikuti oleh preposisi ke dalam. Untuk percaya kepada Tuhan Yesus berarti harus diidentifikasi dengan Tuhan Yesus; tanpa identifikasi tidak ada substitusi. Keluarga Nuh delapan tersembunyi di dalam bahtera; air bah melanda bahtera bukan mereka. Allah melihat bahtera bukan mereka. Bahtera menjadi pengganti mereka berdasarkan yang mereka identifikasi dengan bahtera. Dengan cara yang sama, kurban dapat disembelih di tempat Adam karena Adam telah diidentifikasi dengan kurban itu. Selanjutnya, ketika orang Israel mengadakan Paskah, mereka bersembunyi di dalam rumah yang dibubuhi dengan darah dan memakan daging domba. Ini semua adalah cerita tentang identifikasi. Rahab, pelacur itu dan keluarganya diselamatkan karena mereka berkumpul di sebuah rumah dengan benang merah terikat pada jendelanya. Kemudian, Israel memasuki Kanaan dan mendirikan enam kota perlindungan. Mereka yang tidak sengaja melakukan dosa bisa melarikan diri ke kota perlindungan untuk menghindari hukuman. Disini Allah jelas mengungkapkan jalan keselamatan—harus ada identifikasi agar menjadi substitusi. Tuhan Yesus dapat menggantikan kita karena kita telah diidentifikasi dengan-Nya. Karena itu, 2 Korintus 5:21 mengatakan, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Kita harus di dalam Dia menjadi keadilbenaran Allah. 
 
Dalam Kejadian 12:1-3, 26:3-4, dan 28:13-14 Allah memanggil Abraham dan menjanjikan bahwa dia dan keturunannya akan menerima keselamatan yang Allah berikan bagi manusia. Untuk ini kita perlu mengacukan kepada perjanjian Allah yang dibuat dengan Abraham. Setelah Allah memanggil dan menjanjikan manusia keselamatan, Dia masih memperhatikan mungkin manusia tidak mengenal Juruselamat dan jalan keselamatan. Maka Dia mendirikan beberapa lambang, seperti pendidikan Taman Kanak-kanak, menyampaikan pikiran melalui gambar dan menggambarkannya dalam berbagai cara.
 
Allah menebus bangsa Israel dengan domba Paskah di tanah Mesir, dan dengan tangan kuat-Nya, Dia membebaskan mereka dari Mesir melalui Laut Merah. Pada lambang ini Allah mewahyukan cara keselamatan-Nya yang menyebabkan ditebus untuk menerima hayat-Nya melalui penumpahan darah pengganti dan penebusan yang membebaskan dari belenggu Iblis dan dunia dengan kekuatan besar melalui kematian Kristus. Allah memberikan hukum Taurat di Gunung Sinai supaya melalui hukum ini kerusakan dan kelemahan manusia dapat dimanifestasikan dan dibuktikan. Dengan cara ini manusia akan ditundukkan, mengenal bahwa dia tidak bisa berbuat baik, dan dengan demikian, akan mendekat kepada jalan keselamatan. Lambang-lambang Tabernakel dan para Imam adalah lambang-lambang jalan keselamatan, menjelaskan sarana yang olehnya orang-orang yang ditebus bersekutu dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lambang-lambang Bangsa Israel dipimpin memasuki Kanaan, menerima warisan, dan mendirikan Kerajaan adalah lambang jalan keselamatan, menjelaskan proses dan sasaran akhir keselamatan. Sebenarnya, tiga kelompok ini mewahyukan jalan keselamatan secara penuh. Dalam Pentateukh dan kitab-kitab sejarah, Allah berbicara tentang Juruselamat dan jalan keselamatan melalui lambang. Dalam kitab-kitab nubuat dan Mazmur, Allah menjanjikan Penebus dan penebusan melalui nubuat dalam kata-kata jelas.
 
Butir-butir di atas adalah perkara-perkara dalam Perjanjian Lama. Namun, Allah akhirnya menjadi daging untuk menjadi Juruselamat manusia menurut apa yang telah Dia janjikan, dilambangkan, dan dinubuatkan. Dia merampungkan penebusan melalui penyaliban dan kebangkitan. Ini adalah catatan keempat Injil. Tuhan mati dan dibangkitkan, merampungkan penebusan, naik ke tempat tinggi, menerima segala kuasa di surga dan di bumi, dan kemudian turun sebagai Roh itu untuk melaksanakan penebusan-Nya dalam manusia untuk membangun gereja. Ini terlihat dalam Kitab Kisah Para Rasul dan dalam Surat-surat Kiriman Rasul.
 
4. Menghakimi
Ciptaan jatuh, maka Allah datang untuk menebus, namun beberapa ciptaan tidak akan menerima penebusan. Karena itu, Dia datang dan melakukan beberapa pembersihan. Pembersihan ini adalah penghakiman, dan penghakiman-Nya diarahkan terhadap tiga bagian:
 
Pertama, menghakimi unsur-unsur yang tidak dapat ditebus dalam gereja-gereja. Gereja-gereja harus sepenuhnya ditebus, namun ada unsur-unsur yang tidak dapat ditebus yang telah dibawa ke dalam gereja. Misalnya, daging, kehendak manusia, dunia, dosa, hal-hal jahat, dan hal-hal yang rusak yang sedang dihakimi oleh Allah. Tujuh surat dalam Wahyu pasal 2 dan 3 memberi tahu kita bahwa semua gereja di seluruh generasi memiliki beberapa unsur yang tidak dapat ditebus. Karena itu, pada awal Kitab Wahyu Tuhan penebusan datang sebagai Tuhan penghakiman untuk menghakimi semua gereja-Nya yang ditebus. Ketika Dia termanifestasi, mata-Nya bagaikan nyala api, pedang tajam yang bermata dua yang keluar dari mulut-Nya, dan kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau, ini adalah gambaran penghakiman.
 
Kedua, menghakimi orang yang tidak ditebus dalam dunia. Kitab Wahyu adalah kitab mengenai penghakiman. Tiga pasal pertama adalah mengenai penghakiman gereja, dan pasal 4 sampai 20 adalah mengenai penghakiman dunia. Setiap orang, hal, atau perkara yang tidak ditebus dalam dunia akan mengalami penghakiman Allah pada hari terakhir, yang dilambangkan oleh penghakiman atas Babel, kota besar.
 
Ketiga, menghakimi Satan, maut, dan alam maut. Allah akan menghakimi musuh-Nya, Iblis, dan perangkat yang dipakai Satan, yang adalah maut dan alam maut (Hades). Segala sesuatu yang telah melewati penghakiman Allah akhirnya akan dicampakkan ke dalam lautan api; semua yang tersisa akan ditebus, yang akan dikumpulkan dalam Yerusalem Baru pada akhirnya.
 
5. Kelengkapan
Rencana Allah lengkap dalam Wahyu 21 dan 22. Alam semesta baru, lingkungan baru, akan muncul. Kemudian Allah akan menyatakan, “Semua telah terjadi” (21:6) dan “Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru” (ayat 5). Apa yang harus disingkirkan akan disingkirkan, dan apa yang harus diperoleh akan diperoleh. Langit baru dan bumi baru akan menjadi lingkungan baru, dan Yerusalem Baru akan menjadi pusat baru. Yerusalem Baru ini adalah ekspresi mulia Allah dalam Putra-Nya melalui mereka yang telah ditebus sepanjang zaman. Dalam kekekalan tanpa akhir, seperti Roma 9 katakan, telaga api akan menjadi bejana yang membuat mengenal murka Allah, dan Yerusalem Baru akan menjadi bejana yang membuat mengenal kemuliaan Allah (ayat 22-23). Pada butir ini pekerjaan-pekerjaan Allah akan lengkap.
 
PERGERAKAN ALLAH
Terdiri dari lima butir utama:
1. Allah Telah terbukti—Menciptakan Dunia
Roma 1:19-20, Mazmur 19:1-3, Kisah Para Rasul 14:15-17, dan 17:26-27 semua memperlihatkan kepada kita bahwa Allah telah membuktikan diri-Nya melalui langit dan bumi, yang Dia ciptakan.
 
2. Allah Telah Berbicara—Mewahyukan Kitab Suci
Ibrani 1:1-2, 2 Timotius 3:16, 2 Petrus 1:20-21, dan Matius 22:31 semua mengacukan kepada pembicaraan Allah. Allah telah membuktikan diri-Nya sendiri oleh menciptakan langit dan bumi, dan Allah telah berbicara mengenai diri-Nya dalam Kitab Suci.
 
3. Allah Telah Datang—Menjadi Daging
Satu Timotius 3:16 dan Yohanes 1:14 mengatakan bahwa Allah telah datang, menjadi daging dan bertabernakel di antara kita. Bukan saja Dia telah dibuktikan dan berbicara, Dia telah datang.
 
4. Allah Telah Masuk—Turun dalam Roh
Setelah Allah melalui kematian dan kebangkitan, Dia naik dan turun dalam Roh dan dapat masuk ke dalam manusia (Yoh. 14:16-19).
 
5. Allah Telah Diekspresikan—Tinggal dalam Kota Kudus
Wahyu 21 dan 22 mengatakan bahwa pada akhirnya Allah akan tinggal dalam kota kudus sebagai tempat tinggal-Nya untuk ekspresi-Nya.
 
Dua kelompok pekerjaan-pekerjaan Allah ini, memperlihatkan kita bahwa Allah bekerja di alam semesta. Ketika kita membaca seluruh nama Allah, atribut Allah, dan pekerjaan Allah, Alkitab akan menjadi jelas dan transparan bagi kita.
 
Sumber: Living Stream Ministry, Ten Lines in the Bible, chapter 1, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.