Artikel

Artikel

Jalan yang Sehat untuk Bertumbuh dan Berfungsi

Posted 25/02/2013 | 12:02

 

Pembacaan Alkitab: Efesus 4:7-16

Dalam Efesus 4:1 Paulus menasihati kita, umat panggilan Allah, untuk berperilaku sepadan dengan panggilan yang olehnya kita dipanggil. Menurut Kitab Efesus, sasaran satu‑satunya dari panggilan Allah ialah pemba­ngunan Tubuh Kristus. Dalam Matius 16 Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akan membangun gereja‑Nya. Kisah Para Rasul dan Surat‑surat Kiriman mewahyukan bahwa gereja tidak dibangun oleh Tuhan secara langsung, me­lainkan melalui semua anggota Tubuh. Jadi, Kristus membangun Tubuh melalui Tubuh. Allah telah memanggil kita untuk penggenapan sasaran ini.

Menurut Efesus 4:12, pembangunan Tu­buh Kristus bukan hanya merupakan pekerjaan para ra­sul, tetapi juga kewajiban semua orang kudus. Ayat ini mewahyukan bahwa orang kudus harus diperlengkapi bagi pe­kerjaan ministri, bagi pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh tidak langsung dibangun oleh para rasul atau para tokoh lainnya, melainkan langsung dibangun oleh orang-­orang kudus. Menurut ayat 16, Tubuh membuat dirinya sendiri bertumbuh bagi pembangunan dirinya dalam kasih. Agar hal ini dapat terwujud secara riil, semua orang kudus perlu diperlengkapi.

Sewaktu Paulus menulis Surat Kiriman ini, suatu beban timbul di batinnya, betapa ia mendambakan semua orang beriman menjadi serupa dengannya. Sebagai orang‑orang yang hidup sepadan dengan panggilan Allah, kita harus meng­ambil Paulus sebagai teladan kita. Paulus menampilkan dirinya sendiri sebagai satu contoh. Pertama‑tama haruslah kita semua menjadi peng­urus rumah tangga Allah, seperti halnya Paulus (3:2). Keempat kitab Injil mewahyukan bahwa selu­ruh orang beriman adalah pengurus dan hamba (Mat. 25:14‑30). Jika kita memiliki kon­sepsi ini, seluruh hidup kristiani kita akan berubah. Kita semua adalah pengurus, kita adalah pelayan yang membagi‑bagikan kekayaan Kristus sebagai makanan kepada orang lain. Gereja adalah "dapur" di mana semua makanan ini dipersiapkan. Kalau Anda tidak memiliki apa‑apa untuk melayani atau menyuplai orang lain, Anda boleh datang ke "dapur" ini untuk menerima suplai.

Untuk memenuhi fungsi demikian, kita wajib memiliki anugerah. Yohanes 1:16 mengatakan, "Karena dari kepenuhan‑Nya kita semua telah menerima anugerah demi anugerah." Untuk ini kita harus masuk ke dalam firman Tuhan dan berdoa dengan firman itu. Masuk ke dalam firman berarti menerima anugerah, dan berdoa dengan firman berarti menjamah realitas. Setelah masuk ke dalam firman dan berdoa dengan firman, kita perlu berjalan dalam roh menurut firman. Jika kita se­tiap hari melakukan ketiga hal ini, kita akan menerima suplai anugerah yang terus‑menerus. Efesus 4:7 mengatakan, "Tetapi kepada kita masing-­masing telah diberikan anugerah menurut ukuran pembe­rian (karunia) Kristus." Anugerah telah diberikan kepada kita masing‑masing menurut ukuran karunia Kristus. Setiap anggota tubuh jasmani kita mempunyai ukuran‑ukuran tertentu. Setiap anggota memiliki suatu ukur­an. Sama seperti darah kita menyuplai anggota‑anggota tubuh kita menurut ukuran mereka, maka anugerah juga diberikan kepada tiap anggota menurut ukurannya ma­sing‑masing. Walaupun darah dalam bahu lebih banyak daripada yang terdapat dalam telinga, tetapi kualitas darah itu sama. Sama seperti darah sebagai suplai hayat bagi tubuh jasmani kita, demikian pula anugerah adalah suplai hayat bagi anggota‑anggota Tubuh Kristus.

Selain menerima anugerah, kita juga perlu menerima wah­yu (3:3, 5). Seorang nabi adalah seorang yang penuh te­rang, dan yang melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Kapan saja kita nampak sesuatu melalui wahyu, dengan otomatis kita akan mempunyai sesuatu untuk dibicarakan. Melalui menerima anugerah dan wahyu, dengan spontan kita akan berbeban untuk berkontak dengan orang lain. Cara untuk menerima wahyu ialah memasuki firman. Ketika kita menghampiri firman, kita harus mohon Tuhan menyingkirkan selubung dari mata kita. Walau kita tidak tahu selubung apa yang masih ada pada diri kita, Tuhan tahu, dan Ia berkenan menyingkirkannya. Kita perlu berdoa "Tuhan, aku menghampiri firman‑Mu. Singkirkanlah segala sesuatu yang menyelubungi mataku, dan buatlah firman‑Mu terbuka kepadaku." Jika kita ber­doa demikian, terang akan masuk ke dalam kita, dan ki­ta akan menerima wahyu.

Saudara saudari, dalam ekonomi Perjanjian Baru tidak ada konsepsi hierarki. Sebaliknya, dalam ekonomi Perjanjian Baru se­mua orang kudus berpangkat sama. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita semua adalah sau­dara (Yoh. 20:17). Hanya Kristuslah Pemimpin, Pemandu, Instruktur, dan Direktur kita. Dalam terang Efesus 3‑4, kita nampak bahwa semua orang kudus dapat melakukan pekerjaan yang se­rupa dengan yang dikerjakan para rasul, para nabi, para penginjil, para gembala dan pengajar yang semula itu. Kita seharusnya sangat berbeban terhadap situasi di antara kita dalam pemulihan Tuhan. Kita harus jujur bertanya kepa­da diri sendiri, berapa banyak saudara saudari yang te­lah diperlengkapi melalui ministri ini. Dalam Kisah Para Rasul 8 tercatat satu pengania­yaan atas gereja, dan saat itu kaum beriman terpaksa berpencaran. Akan tetapi, para rasul tetap tinggal di Yerusalem. Murid‑murid yang berpencaran itu dengan spontan melakukan pekerjaan para rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar. Andaikata hari ini orang‑orang Kristen berpencaran karena penganiayaan, apakah yang dapat mereka lakukan? Kita harus bertanya kepada diri sendiri, apakah yang dapat kita lakukan jika kita berpen­caran? Semoga banyak di antara kita yang dapat berfungsi sebagai para rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar. Kita semua perlu diper­lengkapi agar dapat melakukan pekerjaan‑pekerjaan ini.

Untuk diperlengkapi, kita harus memperhatikan hayat dan fungsi hayat. Jalan untuk diperlengkapi ialah melalui bertumbuh dalam hayat dan menjadi terampil dalam fungsi. Kata "memperlengkapi” di sini juga berarti meng­genapi, membina, atau menyediakan. Memperlengkapi orang kudus berarti menyempurnakan atau menggenapi­ mereka. Hanya melalui pertumbuhan hayatlah baru kita da­pat disempurnakan. Dari segi rohani, asalkan kita belum dewasa, kita tidak akan sempurna. Untuk itu orang kudus perlu diberi makan dan dilatih, agar mereka dapat berfungsi dengan keterampilan yang tepat. Sebagai manu­sia kita perlu bertumbuh dan kita pun perlu belajar. Perkara roha­ni sama seperti perkara jasmani, perlu ada latihan. Dalam hal kerohanian kita perlu kematangan, yaitu pertumbuhan hayat, dan kita pun perlu keterampilan. Kematangan berasal dari pertumbuhan, sedang keteram­pilan datang dari latihan. Karena itu, kita perlu diperlengkapi melalui makan makanan rohani, agar kita dapat bertumbuh, dan kita pun perlu dilatih untuk mengembangkan kete­rampilan‑keterampilan tertentu. Kita perlu dilatih untuk pelak­sanaan kehidupan gereja yang wajar. Pelatihan akan memperkaya dan meningkatkan pelaksanaan kehi­dupan gereja.

Bila kita semua mau bertumbuh dan dilatih, kita tidak akan mengulangi sejarah kekristenan. Bila kita setia mempraktekkan apa yang diperlihatkan Tuhan kepada kita, Tuhan akan beroleh jalan di antara kita. Jalan Tuhan tidak pernah berubah. Jalan‑Nya ialah memperlengkapi orang kudus untuk melakukan peker­jaan ministri itu bagi pembangunan Tubuh Kristus. Inilah jalan Tuhan untuk memperoleh apa yang Ia inginkan se­bagai persiapan yang diperlukan bagi kedatangan‑Nya kembali.