Artikel

Artikel

Keselamatan yang Sebesar itu

Posted 11/03/2013 | 12:03

“Bagaimana kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan ditegaskan kepada kita oleh mereka yang telah mendengar-Nya?”

(Ibrani 2:3)

Banyak orang memberitakan "keselamatan yang sebesar itu" dengan mengartikannya naik ke surga. Menurut pandangan mereka, naik ke surga adalah "keselamatan yang sebesar itu". Pa­dahal konsepsi demikian terlalu rendah. Keselamatan yang sebesar itu tidaklah serendah itu. Mengapa orang memberi­takan Injil dengan judul setinggi itu namun dengan konsep­si yang demikian rendahnya? Sebab pengalaman mereka terhadap keselamatan hanya serendah itu. Maka, walaupun ada istilah "keselamatan yang sebesar itu" mereka tidak memahami berapa dalam istilah ini di dalam Surat Ibrani. Untuk dapat menyelami keselamatan yang sebesar itu, kita perlu menyeberangi sungai, yakni dari pengertian tentang keselamatan Allah yang tradisional menyeberang kepada pengenalan yang lebih dalam atas keselamatan Allah yang sebesar itu. Mari kita dengan singkat membahas lebih rinci berapa besar keselamatan ini (3 aspek):

Keselamatan itu besar dalam apa adanya Kristus

Pertama, Kristus adalah Putra Allah. Ketika kita menga­takan bahwa Kristus adalah Putra Allah, itu berarti Kristus adalah Allah. Ia tidak lain adalah Allah. Kedua, Kristus adalah Anak Manusia, seorang manusia yang sejati. Keselamatan yang kita peroleh dalam Kristus tidak hanya berupa pengampunan dosa, pem­benaran, pendamaian dengan Allah, penebusan, kelahiran kembali dan seterusnya, terlebih pula adalah satu persona yang ajaib dan tidak terbatas, yaitu Allah dalam kekekal­an, dan manusia dalam waktu. O, persona yang demikian ajaib inilah yang telah membuat "keselamatan yang sebesar itu!" Ia layak menjadi Juruselamat kita, sebab Ia adalah Allah juga manusia. Inilah sebabnya keselamatan itu "begitu besar" ‑ bukan hanya ada unsur Allah, juga ada unsur manusia. Seluruh atribut ilahi dan kebajikan insani adalah unsur dari "keselamatan yang se­besar itu". Dalam "keselamatan yang sebesar itu" kita bisa menikmati segala kepenuhan ke‑Allahan dan sifat insani manusia Yesus yang ditinggikan. Dalam "keselamatan yang sebesar itu" kita memiliki sifat ilahi dan sifat insani Kristus. Bukan kepalang ajaibnya unsur‑unsur yang membentuk keselamatan sebesar itu! Tidak ada perkataan manusia yang mampu menuturkannya secara memadai. Tidak heran kalau penulis surat ini menyebutnya "keselamatan yang sebesar itu!" Ketiga, Kristus adalah Pemimpin Keselamatan. Kalau karunia keselamatan hanya menyelamatkan kita dari neraka, kita tidak perlu seorang pemimpin. Tetapi jika kita ingin masuk ke dalam kemuliaan, masuk ke da­lam tanah permai perhentian, kita perlu seorang pemimpin. Jadi, keselamatan ini bukanlah yang bisa rampung dalam semalam, tetapi yang melalui proses seumur hidup. Kita harus mengikuti pemim­pin kita seumur hidup kita. Seorang pemimpin bukan hanya seorang pemuka juga seorang pejuang. Seorang pemimpin itu tidak saja harus membuka dan membentangkan jalan di depan, tetapi juga berjuang atau berperang sepanjang jalan. Demikian pula halnya, sejak kita diselamatkan, diam­puni, dibenarkan, dan dilahirkan kembali, sejak itu pula peperangan dimulai. Pemimpin keselamatan adalah faktor yang membuat keselamatan kita menjadi "alangkah besar." Keempat, Kristus adalah Imam Besar yang menyuplai kita. Dia menyuplaikan apa saja yang kita perlukan. Karena itu, kita tidak beralasan kekurangan sesuatu. Kristus menyuplai segalanya.

Keselamatan itu besar dalam apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan Kristus:

Pertama, Kristus telah mengadakan penyucian dosa (Ibr. 1:3). Tenanglah, dosa‑dosa Anda telah disucikan. Walaupun Anda harus membenci dosa‑dosa Anda, Anda tidak perlu terganggu olehnya. Kristus telah menyucikan dosa‑dosa kita sekali untuk selamanya (7:27). Kedua, Kristus telah mengalami maut bagi kita (Ibr. 2:9). Karena Ia telah mengalami maut, maut telah dipatahkan (2 Tim. 1:10) dan ditamatkan. Ketiga, Kristus melalui mengambil bagian dalam keadaan kita, Ia telah memusnahkan Iblis dan membebaskan kita dari perbudakan (Ibr. 2:14-15). Keempat, Kristus sedang menguduskan kita (Ibr. 2:11). Hari lepas hari, Ia menguduskan kita (1 Tes. 5:23‑24). Kita akan terus berada di bawah pekerjaan pengudusan‑Nya, sampai kita berubah serupa Tuhan sepenuhnya (2 Kor. 3:18). Kelima, Kristus dapat menolong kita (Ibr. 2:18), bahkan dapat me­nolong dengan sepenuh‑penuhnya. Janganlah mendengarkan dusta. Jangan pula mendengarkan keadaan sekitar Anda, kelemahan Anda, situasi Anda, suami Anda atau istri Anda. Suami atau istri mungkin pembohong kecil. Penyakit Anda, kelemahan Anda, dan keadaan Anda mungkin pula dusta. Janganlah percaya kepada dusta. Saudari‑saudari, kalau kalian mengatakan bahwa suami kalian tidak baik, saya jamin mereka pasti akan membu­ruk, sebab kalian telah bernubuat demikian terhadap mere­ka. Kalian harus menyeberangi sungai. Jangan percaya kalau suami Anda buruk, sebaliknya katakanlah, "Suamiku paling baik di antara semua laki‑laki!" Kalau Anda mau berkata demikian, Tuhan akan menggenapkan nubuat Anda dan suami Anda akan dibuat‑Nya sungguh‑sungguh paling baik. Ia dapat menolong kita dalam setiap masalah. Ia da­pat menolong kita dalam situasi yang mana pun.

Keselamatan itu besar dalam ruang lingkupnya:

Pertama, karena keselamatan itu besar dalam ruang lingkupnya sehingga kita pun dapat menjadi teman seku­tu (mitra) ahli waris Allah (1:2, 9). Kedua, membawa kita ke dalam kemuliaan (Ibr. 2:10). Ketiga, membuat kita memiliki dunia yang akan datang bersama Kristus (Ibr. 2:5). Keempat, menyelamatkan kita dengan sempurna (Ibr. 7:25). Keselamatan ini tidak terbatas, dapat menyelamatkan kita secara. lengkap, menyeluruh, dan sempurna sepanjang waktu dan sampai kesudahannya. Ini­lah ruang lingkup "keselamatan yang sebesar itu". Bagian yang paling berharga dari keselamatan yang sebesar itu ialah kita dapat me­nikmati Kristus sebagai hayat dan perhentian yang menyelamatkan kita pada zaman ini, dan bagian yang termulia dari keselamatan yang sebesar itu adalah mewarisi Kerajaan Kristus yang mulia pada zaman yang akan datang.

Kalau kita telah banyak mendengar berita ini, apakah yang harus kita lakukan?

Pertama, kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar (Ibr. 2:1). Kita tidak bisa mengelakkan tanggung jawab kita, dan berkata bahwa kita belum pernah mendengar atau melihat. Mengapa kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar? Yaitu agar (Kedua) kita "Jangan hanyut dibawa arus". Perhatikanlah, supaya kalian tidak terhanyut, me­ninggalkan apa yang telah kalian dengar itu. Janganlah menjadi sepotong kayu yang terapung dan hanyut, tanpa tujuan atau arah, hanya hanyut dibawa arus. Di situ terda­pat suatu arus yang dapat menghanyutkan kita. Bagi kaum beriman Ibrani, agama Yahudi adalah sebuah arus. Kini tidak saja dalam dunia ada sebuah arus, dalam kekristenan juga ada arus. Hari ini banyak arus yang negatif. Karena itu, berhati‑hatilah agar jangan hanyut terbawa arus mening­galkan "keselamatan yang sebesar itu". Jangan terhanyut, seberangilah sungai! Ketiga, tidak hanya demikian, kita tidak seharusnya menyia-­nyiakan "keselamatan yang sebesar itu" (2:3). Kalau kita menyia‑nyiakannya, kita akan mendapat balasan yang se­timpal (2:2). Kita akan menderita kerugian (1 Kor. 3:15). Tetapi itu tidak berarti kita akan binasa, melainkan kita akan mendapat balasan yang setimpal karena kita meng­abaikannya, mungkin suatu kerugian yang amat besar. Saya harap tidak ada seorang pun di antara kita yang menderita kerugian semacam itu. Marilah kita bersama‑sama menyeberang dan mengikuti pemimpin keselamatan kita masuk ke dalam kemuliaan!

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Pelajaran Hayat Ibrani, Bab 6, Witness Lee.


Fitur komentar ditutup.