Artikel

Artikel

Mengapa Ada Banyak Masalah di dalam Dunia?

Posted 20/05/2013 | 12:05

Kejadian akhir-akhir ini telah membuat kita memperhatikan situasi dunia belakangan ini. Koran penuh dengan berita buruk, dan penjara penuh dengan para kriminal. Masyarakat ini rusak, manusia menderita sakit dan kemiskinan, dan kita sedang mengendarai roller coaster ekonomi. Orang pandai mencoba untuk menangani masalah, tetapi dimana-mana kita melihat ada masalah yang lebih banyak. Mengapa ada banyak masalah di dalam dunia dan apakah solusi terhadap masalah-masalah ini? 

Ini pasti adalah suatu permasalahan yang besar dan menjadi perhatian banyak pemikir. Pertama, kita harus menyadari apakah akar setiap permasalahan yang sesungguhnya. Satan memberontak melawan Allah (Yeh. 28:12-17) dan menipu manusia sehingga dosa masuk ke dalam umat manusia melalui Adam (Rm. 5:12). Sama seperti kita mewarisi gen dari orang tua kita, demikian pula kita juga mewarisi dosa dari Adam. Tidak ada seorang pun yang tidak berdosa (Rm. 3:23; 1 Rj. 8:46), dan dari dosa datanglah maut (1 Kor. 15:22). Sekarang seluruh dunia berada di bawah tangan si jahat (1 Yoh. 5:19) dan dimanipulasi dan disalahgunakan olehnya. Allah mengasihi manusia, tetapi Satan membenci manusia dan telah membawa masuk penderitaan seperti perang, bencana alam, musibah akibat perbuatan manusia, dan segala macam penyakit kepada dunia (Why. 12:12).

Tetapi ada berita baik yaitu Allah telah menyediakan solusi untuk semua masalah ini. Solusi ini adalah Kristus dalam dua kedatangan-Nya. Allah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi Juruselamat dunia ini (1 Yoh. 4:14). Di atas kayu salib Kristus menanggulangi sifat dosa di dalam kita, gen dosa, dengan jalan menjadi dosa bagi kita dan menghukum dosa yang ada di dalam daging; dan Ia juga menanggulangi perbuatan dosa-dosa yang di luar kita dengan jalan memikulnya bagi kita untuk memuaskan tuntutan keadilbenaran Allah (Rm. 8:3-4). Karena itu, kita dapat menerima hayat yang baru dan dilahirkan kembali dengan gen Allah (1 Pet. 1:3).

Kristus menyelesaikan masalah dosa pada kedatangan-Nya yang pertama; tetapi, pada saat itu Ia tidak menyentuh masalah sosial, politik atau lingkungan. Mungkin suatu kejutan bahwa Ia tidak mengumumkan diri-Nya sebagai raja atau mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Romawi, meskipun Ia memiliki kuasa untuk melakukannya (Yoh. 6:15). Ini menunjukkan bahwa tujuan-Nya adalah untuk menyelamatkan manusia. Ketika manusia diselamatkan dalam Kristus, secara spontan banyak masalah yang lain terselesaikan (Rm. 5:10). Dalam Kristus tidak ada perbedaan status atau diskriminasi ras (Kol. 3:11).

Meskipun kita melihat dosa itu sendiri masih menyebabkan masalah-masalah di dalam dunia, ini tidak berarti bahwa Allah melupakan masalah-masalah tersebut atau bahwa kita sendiri harus mencapai cara untuk menyelesaikannya. Masalah-masalah dunia ini akan sepenuhnya dibereskan pada kedatangan Kristus yang kedua. Kitab Yesaya memberitahukan bahwa ketika Dia datang, Dia akan menyelesaikan ketidakadilan, perang, penyakit, dan kelaparan. Dalam langit baru dan bumi baru, tidak akan ada lagi maut, air mata, kesedihan, tangisan, kesakitan atau penderitaan (Why. 21:4; 7:16-17; 1 Kor. 15:54).

Semua pengharapan kita bergantung pada kedatangan Tuhan kita. Ketika Ia datang, semua masalah akan terselesaikan. Daripada berfokus pada masalah, kita dapat memalingkan mata kita pada Yesus (Ibr. 12:2). Ia telah membereskan masalah dosa dan hari ini kita dapat menerima-Nya sebagai Juruselamat kita dan sebagai hayat kita yang baru. Untuk menerima-Nya, kita hanya perlu  membuka hati kita kepada Tuhan dan berdoa:

"Tuhan Yesus Kristus,
Aku perlu Engkau untuk menyelesaikan semua masalahku.
Terima kasih karena Engkau mati untuk menyelamatkanku.
Aku terbuka untuk menerima Engkau sebagai hayatku yang baru.
Tuhan Yesus, datanglah segera!"

Sumber: www.truthquestions.org.uk, "Why Are There So Many Problems in the World?"


Fitur komentar ditutup.