Artikel

Artikel

Mengapa Allah Tersembunyi?

Posted 18/10/2012 | 12:10

Mengapa orang-orang menemui banyak kesulitan dalam mencari Allah? Mengapa ada banyak perdebatan mengenai adanya Allah? Mengapa banyak pertanyaan tentang Allah? Karena Allah tersembunyi (Yes. 45:15). Kita tidak dapat melihat-Nya, tidak dapat mendengar-Nya, tidak dapat menjamah-Nya. Jika Dia menampakkan diri kepada kita, berdiri di depan kita, dan berbicara kepada kita, maka kita akan berkata, "Ya Allah, sekarang aku tahu bahwa Engkau itu riil." Karena Dia tidak menampakkan diri sedemikian, maka kita semua menjadi bingung.

Allah Itu Roh – Tidak Terlihat oleh Mata Manusia

Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah itu Roh (Yoh. 4:24). Roh adalah sesuatu yang tidak dapat dirasakan dan dilihat oleh indera jasmani. Allah berada dalam lingkungan yang berbeda dengan kita. Kita tidak mungkin melihat gelombang radio. Kita perlu alat yang tepat, misalnya radio, untuk menangkap gelombang radio. Demikian pula perihal mengontak Allah, kita perlu alat yang tepat, yaitu roh manusia, untuk mengontak Allah.

Manusia Memiliki Roh – Sebuah Alat untuk Mengontak Allah

Allah menjadikan manusia sebagai makhluk yang terdiri dari tiga bagian, yaitu roh, jiiwa dan tubuh (1 Tes. 5:23). Tubuh adalah untuk mengontak benda-benda fisik, seperti makanan, air, meja, kursi, dan sebagainya. Jiwa adalah untuk mengontak hal-hal kejiwaan seperti pikiran, kasih, benci, dan sebagainya. Roh adalah untuk megontak Allah, yang adalah Roh itu. Kita dibesarkan dengan hal-hal fisik dan kejiwaan. Kita sudah biasa menggunakan tubuh dan jiwa. Tetapi kita hampir tidak pernah diajari menggunakan roh untuk mengontak Allah dan kita tidak tahu caranya. Allah tersembunyi hanya bagi tubuh dan jiwa kita, tetapi Allah tidak tersembunyi bagi roh kita.

Kita dapat belajar mengontak Allah dengan roh kita. Kemudian kita akan mengatakan bahwa Allah tidak tersembunyi melainkan bisa kita peroleh di dalam roh kita seperti udara, air, atau makanan. Kita tidak dapat melihat suara dengan mata, tetapi kita dapat mendengarnya dengan telinga. Kita tidak dapat menerima gelombang radio dengan telinga, tetapi kita dapat menggunakan pesawat radio untuk menerimanya. Kita tidak dapat menjamah aroma bunga, tetapi kita dapat menciumnya dengan hidung. Demikian pula kita tidak dapat melihat Allah dengan mata kita, mendengar Allah dengan telinga kita, atau menjamah Allah dengan tangan kita, tetapi kita dapat mengontak Allah dengan roh kita.     

  Allah Mewahyukan Diri-Nya dalam Empat Cara

Meskipun Allah sendiri tidak menampakkan diri di depan mata kita, kita perlu menyadari bahwa Allah bisa memakai banyak cara lain untuk menyatakan diri-Nya. Mungkin Allah itu puitis dan tidak mau menyatakan diri-Nya dengan terus terang melainkan memakai sarana lain untuk menunjukkan eksistensi-Nya. Mungkin Allah mencoba menyembunyikan diri-Nya sehingga hanya orang yang benar-benar mencari-Nyalah yang akan mendapatkan-Nya. Kami menemukan Allah memakai empat cara untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia. Alam semesta memamerkan pekerjaan tangan Allah, Alkitab mewahyukan Allah dan tujuan-Nya kepada kita, Yesus Kristus menyatakan persona Allah kepada kita, dan kaum imani (orang Kristen) yang sejati menyatakan diri Allah.

1. Alam Semesta Memamerkan Ciri Khas Allah dan Kuasa Allah

Alam semesta adalah buatan tangan Allah yang memamerkan kuasa-Nya, kemuliaan-Nya, dan ciri khas-Nya (Rm. 1:20; Mzm. 19:2). Tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh tahu ukuran alam semesta. Ukuran alam semesta yang tidak terduga itu memberi tahu kita bahwa kuasa Sang Pencipta jauh lebih besar daripada alam semesta itu sendiri. Cahaya semua bintang di langit hanyalah bayangan dari seleruh kemuliaan Allah. Betapa cerah dan terangnya jika semua bintang di langit dikumpulkan menjadi satu! Namun kemuliaan Allah jauh lebih besar daripadanya. Menurut Alkitab, semua benda ciptaan bumi, termasuk manusia, mengekspresikan ciri khas Allah. Hayat tumbuh-tumbuhan menunjukkan keindahan Allah. Hayat binatang memperlihatkan kelincahan Allah. Hayat manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah (Kej. 1:26), menunjukkan pekerti ilahi Allah, seperti kasih dan kebenaran. Udara menunjukkan Allah sebagai atmosfir yang menbuat manusia bisa hidup secara berkesinambungan. Air menunjukkan Allah sebagai rawatan dan kekuatan manusia (Yoh. 4:14; 6:57). Alam semesta bukan hanya memamerkan kuasa-Nya, kemuliaan-Nya, dan ciri-ciri-Nya. Alam semesta ini penuh dengan perbuatan tangan Allah.

2. Alkitab Mewahyukan Allah dan Tujuan-Nya

Alkitab, Firman Allah, memberi tahu kita tentang Allah, tujuan kekal-Nya, maksud hati-Nya, penciptaan-Nya, hubungan-Nya dengan manusia, dan penyelamatan-Nya (Luk. 24:27). Apapun yang ingin kita ketahui tentang Allah tercatat dalam Alkitab. Alkitab cukup tebal dan sulit dipahami, tetapi siapa saja, dengan hati yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dan meluangkan waktu untuk membaca Alkitab, akan menemukan segala yang perlu diketahuinya tentang Allah, karena Dia benar-benar terwahyu di dalamnya (Ef. 3:9-11).

3. Yesus Kristus Menyatakan Allah

Yesus Kristus adalah Allah menjadi manusia yang hidup di bumi sekitar dua ribu tahun yang lalu. Dia adalah Allah yang terekspresi, ternyata, Allah yang memakai tubuh daging (1 Tim. 3:16). Dia menyatakan kasih Allah dan kebenaran Allah. Dia lembut dan baik kepada orang-orang di sekitar-Nya. Dia menyembuhkan orang yang sakit, memberi makan orang yang lapar, dan membebaskan orang yang tertindas (Mat. 14:14; Mrk. 8:2-3; Yoh. 8:11). Dia adalah kepenuhan Allah dalam tubuh manusia (Kol. 2:9).

Memang Dia masih tersenbunyi juga. Dia dilahirkan di palungan, dibesarkan di Nazaret yang hina, bekerja sebagai tukang kayu, dan menampilkan fisik yang tidak baik (Yes. 53:2). Menurut harapan alamiah kita, Allah seharusnya datang dalam kemuliaan dan penuh dengan kuasa beserta ribuan malaikat yang berterbangan di kedua sisi-Nya. Suara-Nya haruslah seperti petir. Wajah-Nya harus bercahaya seperti matahari. Inilah sebabnya orang-orang pada zaman itu sulit mengenali-Nya sebagai Allah. Mereka tidak tahu bahwa Allah harus datang dalam keadaan yang hina dan rendah untuk menjadi sahabat manusia dan menyelamatkan manusia (Mat. 11:19; Luk. 9:26). Kelak Dia akan datang lagi dalam kemuliaan penuh sebagai raja (Luk. 9:26), tetapi saat itu sudah terlambat. Hari ini kita harus melihat-Nya sebagai Yang mulia dengan roh kita.

4. Kaum Imani yang Sejati Mengekspresikan Allah

Ketika orang-orang percaya kepada Kristus, mereka menerima hayat Allah ke dalam diri mereka. Mereka dapat menjadi seperti Kristus (Flp. 1:21; Gal. 2:20), mengekspresikan Allah. Sayangnya, banyak orang imani tidak mengekspresikan Allah dengan menempuh hidup dalam hayat Allah. Mereka masih hidup dalam diri mereka berdasarkan hayat alamiah mereka yang telah jatuh dan penuh dosa. Di antara mereka terdapat kecemburuan, perselisihan, iri hati, perpecahan, bahkan ketamakan (1 Kor. 3:3; 1:10; 1 Tim. 6:10)vsehingga Allah masih tetap tersembunyi bagi dunia. Ada sebagian, tidak banyak, kaum imani yang hari ini mengekspresikan Allah di bumi. Dengan mengontak Allah dan hidup berdasarkan Allah dalam roh Anda, Anda dapat menjadi salah seorang dari antara mereka yang mengekspresikan Allah.

Anda Dapat Melihat Allah

Ada orang mengatakan, “Kalau kamu bisa menunjukkan Allah kepadaku, maka aku akan percaya kepada-Nya.” Namun Allah tidak akan menampakkan diri-Nya kepada mata jasmani dalam zaman ini. Dia mewahyukan diri-Nya kepada roh orang yang mencari Dia (Ef. 3:5). Anda tidak dapat melihat Allah dengan mata anda, tetapi Anda dapat melihat Allah dengan roh Anda. Percaya kepada-Nya tanpa melihat-Nya dengan mata jasmani adalah jauh lebih berbahagia (Yoh. 20:29). Kehendak Allah bukan hanya menyatakan diri-Nya kepada roh Anda, tetapi masuk ke dalam Anda dan hidup di dalam Anda (Rm. 8:11). Itulah sebabnya Dia menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki roh. Dia ingin masuk ke dalam roh Anda, menjadi hayat Anda.

Cara untuk memakai roh Anda adalah berbicara kepada-Nya. Katakanlah, "Tuhan Yesus, aku ingin melihat-Mu dalam rohku. Aku ingin mengontak diri-Mu. Wahyukanlah diri-Mu kepadaku. Masuklah dalamku dan hiduplah di dalamku. Terima kasih, Tuhan." Jika Anda berbicara sedemikian, Dia tidak akan tersembunyi lagi bagi Anda.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Traktat no. 2 dalam seri Pertanyaan-Pertanyaan Yang Paling Sering Diajukan Tentang Allah, "Mengapa Allah Tersembunyi?"


Fitur komentar ditutup.