Artikel

Artikel

Menikmati dan Mengalami Kristus bagi Hidup Gereja

Posted 22/07/2013 | 12:07

Pembacaan Alkitab: Ef. 2:15‑16; 3:17; Kol. 3:4; Yoh. 6:63.


Kebutuhan kita dewasa ini bukanlah pengetahuan yang doktrinal, melainkan menerima Kristus sebagai per­sona kita secara riil dan dalam pengalaman sehari‑hari. Agar memiliki gereja dalam aspek manusia baru ini, kita perlu menerima Kristus sebagai persona kita. Walaupun sudah banyak pembicaraan tentang manusia baru dan tentang menerima Kristus sebagai persona kita, bahkan ada beberapa lagu yang baik telah ditulis menurut beban ini, tetapi tidak banyak realitas di antara kita yang membuktikan kita benar‑benar menerima Kristus sebagai persona kita. Kita tidak se­harusnya merasa puas jika orang lain menganggap kita manusia yang baik. Kita harus menjadi orang yang me­nerima Kristus sebagai persona kita. Semoga kita semua datang menghadap Tuhan, dan bergumul tuntas dengan­-Nya mengenai semua rincian kehidupan kita sehari‑hari.

Menurut pengalaman kita, seberapa banyak kita dapat hidup menurut Kristus sebagai hayat dan persona kita sangat tergantung pada seberapa banyak waktu yang kita lalui bersama dengan Kristus. Dalam bukunya tentang doa, Andrew Murray mengisahkan tentang sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang pengkhotbah dalam sebuah sidang istimewa: “Siapa yang berdoa tiga puluh menit setiap hari, silakan acungkan tangan.” Dari seluruh yang hadir, hanya satu orang yang mengacungkan tangan. Pengkhotbah itu bertanya lagi, siapa yang berdoa lima belas menit setiap hari, setengah yang hadir mengacungkan tangan. Ketika ditanya lagi, siapa yang berdoa lima menit setiap hari, semua sisanya mengangkat tangan. Bukankah ini situasi di antara kita? Kita secara pribadi harus bertanya kepada diri sendiri: “Berapa banyak waktu yang aku luangkan bersama dengan Tuhan?” Keperluan terbesar di antara orang Kristen dewasa ini adalah menyediakan sejumlah waktu setiap hari untuk membaca dan berdoa di depan Tuhan.

Di alam fisik kita perlu meluangkan waktu untuk mendapatkan rawatan dengan makan makanan harian kita. Betapa lebih lagi kita perlu meluangkan waktu untuk mendapatkan rawatan rohani dengan makan makanan rohani kita. Menurut situasi dewasa ini, kebanyakan orang Kristen sepertinya tahu bagaimana mempelajari, menghafal, merenungkan, dan mengkaji Alkitab untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi mungkin sangat sedikit yang tahu bagaimana datang ke dalam firman untuk menikmati Tuhan dan untuk menerima rawatan rohani.

Sebagai orang yang memiliki Allah hidup di dalam kita, kita perlu menetapkan sejumlah waktu tiap hari untuk datang ke dalam firman Allah untuk menikmati Dia, untuk menerima suplai-Nya, dan untuk menerima rawatan rohani. Menurut banyak pengalaman dan kesaksian, jelas bahwa kita perlu meluangkan sedikitnya tiga puluh menit tiap hari untuk berkontak dengan Tuhan dan dikuatkan oleh-Nya. Selama waktu ini, kita perlu membaca dan berdoa, dan sepuluh menit tidak akan memadai untuk melakukan ini. Perlu waktu lebih panjang untuk membaca dan berdoa dengan tepat. Bahkan tiga puluh menit pun kurang, namun kita dapat menyisihkan tiga puluh menit tiap hari untuk mendoa-bacakan firman-Nya, dan waktu terbaik adalah di pagi hari.

Selama tiga puluh menit ini kita harus melupakan mengenai pengetahuan, berita, pergerakan, atau pekerjaan apa pun. Seluruh perhatian kita dicurahkan melatih roh kita untuk berkontak dengan Tuhan dan tinggal di hadirat-Nya. Mustahil bagi orang Kristen manapun yang menyediakan waktu kurang dari tiga puluh menit setiap hari di depan Tuhan kondisinya cukup sehat secara rohani. Ini adalah suatu hukum yang baku. Dapatkah seorang tetap sehat tanpa makanan yang cukup setiap hari?

Kalau kita mau mempraktekkan ini sejangka waktu, Tuhan akan mengerjakan pengubahan di dalam kita besar-besaran. Pengalaman kita akan Kristus akan lebih dalam, dan akhirnya akan berdampak positif terhadap orang lain. Seluruh situasi di tengah-tengah kita akan berubah secara radikal, bukan dengan ajaran atau koreksi luaran, tetapi melalui berkontak dengan Tuhan.

Kita harus membayar harga untuk menyediakan waktu bersama Tuhan demi pertumbuhan rohani kita. Di pagi hari, kita tidak seharusnya berlama-lama di tempat tidur. Watchman Nee memberitahu kita, jika kita mencintai tempat tidur kita, kita tidak akan dapat mencintai Tuhan. Ada pergumulan yang berat antara memilih tempat tidur kita atau memilih Tuhan. Setiap pagi kita harus melatih tekad kita untuk bangkit dari tempat tidur kita dan menyeru nama Tuhan, berkontak dengan Tuhan. Lalu kita harus belajar satu hal lagi, yakni mendoa-bacakan firman Tuhan dengan cara membaurkan pembacaan kita dengan doa kita dan membaurkan doa kita dengan pembacaan kita. Jika oleh rahmat dan anugerah Tuhan kita menyediakan waktu untuk mempraktekkan hal ini secara konsisten setiap pagi, kita pasti akan menerima rawatan yang limpah dari Tuhan.

Banyakpula orang kudus yang tiap pagi meluangkan waktu bersamaTuhan, namun sekalipun mereka meluangkan waktu sebanyak itu bersama Tuhan, mungkin mereka tidak menyerap cukup banyak kekayaan-Nya. Alasannya ialah mereka terlalu tergesa-gesa.Jika kita ingin menyerap kekayaa nKristus ke dalam kita menjadi makanan kita, kita tidak boleh tergesa-gesa. Kita tidak dapat menyerap apa-apa jika kita tergesa-gesa.  Kita tidak saja harus menyerap Tuhan tiap pagi, tetapi juga harus seperti pohon yang menyerap kekayaan tanah secara terus-menerus. Ini berarti kita harus belajar mempraktekkan kenikmatan atas Kristus yang terus-menerus. Kita harus membiarkan setiap hal materi mengingatkan kita kepada Kristus, sebab segala hal itu adalah bayangan, dan Kristus adalah hakikatnya. Pakaian yang kita kenakan tiap hari harus mengingatkan kita kepada Kristus. Kita harus mengenakan Dia dalam roh kita dan oleh roh kita.Meminum segelas air harus mengingatkan kita untuk meminum Kristus melalui melatih roh kita. Melakukan hal ini berarti berakar di dalam Kristus dan menyerap kekayaan-Nya.

Apa yang gereja perlukan hari ini bukan lebih banyak pengetahuan dan pengajaran, tetapi rawatan rohani; dan cara Tuhan dalam merawat kita adalah melalui firman-Nya. Tuhan selalu mencari jalan untuk merawat kita. Melalui doa-baca, Ia ada jalan untuk merawat kita dan menjadi kenikmatan kita. Dengan jalan ini kekayaan Kristus tergarap ke dalam kita. Sebab itu kita semua perlu belajar berdoa secara demikian.

Jika kita mengasihi Tuhan dan berusaha sungguh-sungguh bagi pemulihan-Nya di hari-hari terakhir ini, tidak ada jalan lain. Satu-satunya jalan adalah dengan meluangkan waktu—setidaknya tiga puluh menit setiap hari—untuk berkontak dengan Kristus, menikmati Kristus. Hasilnya, kita akan dijenuhi dengan Kristus dan diresapi oleh Roh itu. Pemulihan atas kehidupan gereja tergantung pada hal ini, sebab hanya dengan jalan demikian kita dapat memperhidupkan Kristus sebagai hayat dan persona kita.