Artikel

Artikel

Menikmati Suplai Limpah Lengkap Roh Yesus Kristus utk Memperbesar dan Memperhidupkan Dia

Posted 16/04/2014 | 12:04

Pembacaan Alkitab: Flp. 1:19‑21


Ketika Rasul Paulus menderita dalam tubuhnya, Kristus diperbesar yaitu dipa­merkan atau dinyatakan sebagai persona yang besar (tanpa batasan), ditinggikan, dan dijunjung tinggi. Penderitaan ra­sul memberinya kesempatan untuk mengekspresikan Kristus dalam kebesarannya yang tidak terbatas. Rasul hanya memperbesar Kristus dalam dirinya, bukan hukum Taurat atau sunat. Kitab Filipi membahas pengalaman akan Kristus. Memperbesar Kristus dalam segala situasi adalah meng­alami Dia dengan kenikmatan yang tertinggi. Pertanyaannya, apakah yang membuat Paulus dapat memper­hidupkan dan memperbesar Kristus dalam penderitaannya bagi Dia?

Dalam 1:19 Paulus mengatakan, "Karena aku tahu bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus" (Tl.). Dalam ayat ini terdapat istilah “suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus”. Ya, suplai limpah leng­kap dari Roh yang almuhit inilah yang membuat Paulus dapat memper­hidupkan dan memperbesar Kristus dalam penderitaannya bagi Dia. Suplai Roh Yesus Kristus ini limpah lengkap dan almuhit. Puji Tuhan, apa yang kita miliki hari ini bukan suatu suplai yang sebagian, tetapi suplai yang limpah lengkap dan almuhit.

Kita perlu lebih banyak lagi mengalami Roh pemberi‑hayat yang almuhit yang adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi segala sesuatu bagi kita. Melalui Roh yang sedemikian inilah Paulus telah menderita bagi ekonomi Allah dan sekaligus menikmati suplai yang limpah lengkap yang meneguhkan dia dalam kebangkitan. Paulus adalah seorang pemenang bukan karena ia mempunyai satu tekad yang kuat, me­lainkan karena ia mengalami dan menikmati Roh almuhit dengan suplai‑Nya yang limpah lengkap yang berhuni di dalamnya sebagai segala sesuatunya. Paulus menyadari da­lam pengalamannya bahwa Allah Tritunggal sedang meng­garapkan diri‑Nya ke dalam dia. Semoga kita juga meng­alami dan menikmati Allah Tritunggal yang menyuplai kita dan menggarapkan diri‑Nya ke dalam kita sebagai Roh pemberi‑hayat yang almuhit sehingga kita dapat memperbesar Kristus dalam segala keadaan.

Dalam ayat 20 banyak ungkapan yang berkaitan de­ngan pernyataan Paulus bahwa Kristus diperbesar dalam dirinya: "dengan segala keberanian", "seperti sediakala", "demikian pun sekarang", "di dalam tubuhku", "baik oleh hidupku maupun oleh matiku". Apa artinya mem­perbesar Kristus? Kata memperbesar berarti membuat se­suatu besar dalam pandangan kita. Berdasarkan Efesus 3, dimensi Kristus ‑ lebar, panjang, tinggi, dan dalam ‑ tidak terukur. Itulah dimensi alam semesta. Meskipun Kristus begitu besar, luas, dan tak terduga, dalam pandangan pengawal‑pengawal is­tana Kaisar, Kristus sebenarnya tidak ada. Dalam pan­dangan mereka seolah‑olah tidak ada orang bernama Yesus Kristus. Namun, Paulus memperbesar Kristus; ia membuat Dia besar di hadapan orang lain, teristimewa di hadapan orang‑orang yang menjaganya dalam penjara. Sebagai akibatnya, sejumlah orang akhirnya berpaling kepada Kristus. Filipi 4:22 dapat membuktikan hal ini. Di sana disebutkan oleh Paulus tentang orang kudus di istana Kaisar. Melalui memperbesar Kristus yang dilakukan Paulus, sampai‑sampai dalam istana Kaisar pun ada orang yang beroleh selamat.

Dalam hidup sehari‑hari kita juga harus memperbesar Kristus, membuat‑Nya besar dalam pandangan orang lain. Ketika Anda bekerja atau pergi ke sekolah, orang mungkin meremehkan Kristus, mengolok‑olok Dia, dan membuat nama‑Nya menjadi sia-sia, melanggar perintah ketiga. Sebab itu, Anda perlu membuat orang lain melihat Kristus tidak kecil, melainkan besar.

Di rumah, kita juga wajib memperbesar Kristus. Orang tua beberapa orang muda mungkin belum percaya kepada Kristus, malah sebaliknya memandang rendah Kristus. Karena itu, orang‑orang muda ini harus bertanggung jawab memperbesar Kristus di hadapan orang tua masing‑masing. Jangan hanya memberitakan Kristus kepada orang tua, tetapi perlu juga memperbesar Kristus. Kita tidak saja perlu hayat yang di dalam, tetapi perlu juga kehidupan yang di luar. Melalui kehidupan secara wajar, Kristus akan ternyata besar dalam pandangan orang lain. Orang muda, hendaklah orang tua kalian nampak kebesaran Kristus dalam diri kalian.

Kita bahkan dapat memperbesar Kristus dalam situasi di mana kita tidak bebas untuk membicarakan Dia. Walau para guru mungkin tidak dapat memberitakan Injil kepada murid‑muridnya, mereka dapat memperbesar Kristus di dalam kelas. Mereka dapat menyatakan kebesaran Kristus dalam pandangan murid‑muridnya. Ketika Paulus di penjara, ia pun tidak dapat memberitakan Kristus de­ngan bebas. Sebaliknya ia sangat terbatas dan berada di bawah pengawalan yang ketat. Tetapi, sekalipun dalam keadaan demikian, Kristus tetap diperbesar dalam dirinya. Dengan segala keberanian Paulus senantiasa berusaha mem­perbesar Kristus.

Paulus berkata bahwa Kristus akan selalu diperbesar dalam dirinya baik oleh hidupnya maupun oleh matinya. Apa pun yang ia hadapi, baik kesempatan untuk hidup te­rus maupun kesempatan untuk mati sahid, Paulus ber­harap memperbesar Kristus. Dalam hidupnya Paulus mem­perbesar Kristus, ini berarti memperbesar Dia melalui hidup. Bila dia mengharapkan mati sahid, ia pun tetap mem­perbesar Kristus. Inilah artinya memperbesar Kristus mela­lui kematian. Jadi, entah melalui hidup atau mati, Kristus selalu diperbesar di dalam tubuh Paulus yang dipenjara dan dibelenggu itu. Ini jelas bukan doktrin semata‑mata, melainkan pengalaman yang sejati akan Kristus.

Dalam ayat 19 Paulus menyebut suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Kalau kita membiarkan suplai limpah lengkap dari Roh itu bekerja di dalam kita, kehidupan sehari‑hari kita akan berubah. Kita akan berbeban memperbesar Kristus senantiasa dengan segala keberanian. Melalui memperbesar Kristus, orang lain akan nampak kebesaran‑Nya dan ketidakterbatasan‑Nya. Memperbesar Kristus sedemikian ini sudah tentu berarti memperhidup­kan Kristus.

Pada waktu Paulus menulis Kitab Filipi, ia sudah lan­jut usia. Tidak disangsikan, penjaga‑penjaga penjara itu mengharapkan agar ia akan kehabisan tenaga karena hu­kuman penjaranya itu. Tetapi dia tidak kehabisan tenaga sedikit pun, malah penuh dengan sukacita dan bergembira di dalam Tuhan. Kasih kita pada akhirnya akan habis, namun Kristus sebagai Sang kasih tidak dapat habis. Begitu pula, kesa­baran alamiah kita terbatas, namun Kristus sebagai kesabaran kita tidak ada batasnya. Kita semua mempunyai kapasitas untuk sabar, tetapi hanya sampai tingkat terten­tu. Lebih dari itu kita akan terhasut dan marah. Sebagai contoh, mungkin seorang saudara berlatih sabar terhadap istrinya, tetapi kesabaran itu akan mencapai batasnya, dan pada akhirnya ia menjadi gusar terhadap istrinya. Wa­laupun kesabaran alamiah kita begitu terbatas, tetapi Kristus sebagai kesabaran tidak dapat habis dan tidak terukur.

Kita semua perlu ber­doa, "Tuhan, rahmatilah aku dan selamatkanlah aku dari hal‑hal yang mengandung dosa dan dari hal‑hal yang baik, bahkan dari hal‑hal yang rohani, yang menggantikan Dikau dalam kehidupan sehari‑hariku. Tuhan, selamatkan­lah aku dari setiap hal, agar aku berpaling kepada diri‑Mu sendiri. Selain itu aku mohon Engkau memberiku anugerah tiap hari agar aku dapat benar‑benar memperhidupkan Di­kau dan ditemukan di dalam‑Mu." Inilah kehendak Allah hari ini, agar kita menikmati suplai limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus, memperbesar Dia, dan mem­perhidupkan Dia.