Artikel

Artikel

Menjadi Gereja yang Mulia, Kudus dan Tak Bercela

Posted 05/05/2013 | 12:05

Pembacaan Alkitab: Efesus 5:26-30

 

Kehendak kekal Allah ialah ingin mendapatkan seorang manusia. Manusia ini adalah manusia “korporat” yang berasal dari Kristus, yaitu gereja. Jika kita membaca Efesus 5:25 dengan seksama, kita akan menemukan tiga hal. Pertama, Kristus menyerahkan diri-Nya bagi kita, karena kita adalah gereja. Kedua, Kristus menyerahkan diri-Nya bagi kita, karena Ia mengasihi kita, bukan karena kita telah berdosa. Ketiga, Kristus menyerahkan diri-Nya bagi kita, bukan mati untuk dosa-dosa kita, melainkan memberikan diri-Nya sendiri kepada kita. Ayat ini dapat diterjemahkan, “Kristus mengasihi gereja dan memberikan diri-Nya kepada gereja.” Adam memberikan tulangnya kepada Hawa; demikian juga, Kristus telah memberikan diri-Nya kepada kita.

Dalam pandangan Kristus, gereja adalah Tubuh-Nya sendiri, tulang dari tulang-Nya dan daging dari daging-Nya. Efesus 5:25-30 menunjukkan kepada kita bahwa gereja adalah Tubuh Kristus, dan bahwa pekerjaan-Nya terhadap gereja hari ini adalah memelihara dan merawatnya, karena gereja adalah diri-Nya sendiri. Karena kita semua berasal dari Kristus, Ia pasti akan memelihara dan merawat kita. Kita tahu bagaimana memelihara dan merawat diri kita sendiri; dengan cara yang sama, Kristus akan memelihara dan merawat kita. Fakta menunjukkan bahwa “manusia tidak pernah membenci tubuhnya sendiri.” Jika seorang manusia yang normal tangannya terluka, ia dengan teliti merawat tangannya; jika kakinya luka, ia dengan lembut memperhatikannya. Manusia selalu memelihara dan merawat dirinya sendiri. Demikian pula, Kristus mengasihi gereja, karena gereja adalah diri-Nya sendiri.

Dalam Surat Efesus, hal-hal yang luar biasa dinyatakan kepada kita. Kita nampak, bagaimana gereja berasal dari Kristus, dipilih sebelum dunia diciptakan, dan akan menyatakan kemuliaan Kristus dalam kekekalan. Pada saat yang sama, kitab ini juga memperlihatkan kepada kita fakta kejatuhan manusia, perbuatan dosa manusia, dan eksistensi kehidupan alamiah. Inilah sebabnya, pasal 5 mengatakan bahwa Kristus akan menguduskan kita dengan menyucikan kita dengan air dalam firman-Nya. Ia ingin memulihkan kita sedemikian rupa sehingga kita benar-benar sesuai dengan kehendak Allah yang kekal.

Apa artinya Kristus sedang menyucikan kita dengan hayat-Nya melalui firman-Nya? Pertama-tama kita harus melihat masalah gereja itu dari sudut pandang Allah. Kekurangan gereja bukanlah karena Kristus yang diperolehnya itu terlalu sedikit, melainkan karena ia memiliki terlalu banyak hal lain selain Kristus. Gereja dalam kehendak Allah sepenuhnya berasal dari Kristus, tanpa dosa, tanpa kedagingan, tidak berisi hayat alamiah. Tetapi bagaimana dengan keadaan kita yang nyata hari ini? Masing-masing dari kita yang benar-benar milik Kristus memiliki satu bagian tertentu yang sepenuhnya Kristus. Kita berterima kasih kepada Allah atas bagian ini. Tetapi di samping bagian ini, kita masih memiliki banyak hal yang tidak berasal dari Kristus. Karena semua hal lainnya ini, kita perlu disucikan. Apa artinya disucikan? Ini berarti mengurangi, bukan menambah. Hawa dalam Kejadian 2 tidak perlu disucikan, karena ia melambangkan gereja dalam rencana Allah yang kekal. Tetapi jika kita beranggapan bahwa kita tidak perlu disucikan hari ini, kita menipu diri kita sendiri. Allah memang merencanakan untuk membawa kita ke sebuah tempat di mana penyucian itu tidak diperlukan, tetapi hari ini kita masih perlu disucikan.

Bagaimana Allah menyucikan kita? Ia melakukan-Nya dengan hayat-Nya melalui firman-Nya sendiri. Sering kali kita tidak tahu dalam aspek manakah kita perlu disucikan. Tetapi pada suatu hari, hayat di dalam diri kita tidak melepaskan kita. Tidak lama kemudian, “rhema”-Nya masuk ke dalam kita, menunjukkan apa yang harus dibereskan. Di satu pihak, hayatlah yang menyentuh kita; di pihak lain, firmanlah yang memberi tahu kita. Kadang-kadang kita terlibat dalam sesuatu yang nampaknya cukup baik menurut doktrin, dan alasan kita melakukannya juga cukup baik, tetapi di dalam, ada sesuatu yang terus menyentuh kita dan tidak melepaskan kita. Kemudian, pada akhirnya, Tuhan berbicara kepada kita, “rhema”, kata-kata Tuhan yang berkuasa, datang. Rhema ini memberi tahu kita bahwa perkara tertentu harus dibereskan dan disucikan. Di satu pihak, inilah hayat; di pihak lain, inilah kata-kata Tuhan. Dengan ini kita disucikan. Melalui penyucian dengan air dalam firman, kita dikuduskan.

Karena itu, seluruh masalah pertumbuhan dan kemajuan kita tergantung kepada sikap kita terhadap hayat dan “rhema”. Jika kita memiliki perasaan batin dalam hayat kita, kita tidak boleh membiarkannya. Kita harus berdoa, “Tuhan, berilah aku ’rhema’, agar aku mengetahui bagaimana menghadapi situasi ini.” Jika Tuhan memberikan “rhema” lebih dulu, Ia berbicara kepada kita lebih dulu, kita masih perlu meminta-Nya menyuplai kita dengan hayat untuk menghadapi masalah itu. Jika kita memperhatikan perkara-perkara ini dan tidak menganggap remeh, Tuhan akan menyucikan kita dengan memandikan dengan air dalam firman sehingga kita menjadi kudus.

Apa tujuan Kristus dalam pekerjaan penyucian dan pengudusan-Nya? Tujuannya adalah agar suatu hari nanti, “Ia mempersembahkan gereja kepada diri-Nya sebagai gereja yang mulia” (Ef. 5:27 Tl.). Inilah yang ditunggu Kristus, supaya gereja dipersiapkan dan dipersembahkan kepada diri-Nya. “Gereja yang mulia” dalam bahasa aslinya berarti gereja itu dibawa kepada kemuliaan. Dengan kata lain, gereja akan mengenakan kemuliaan, memakai kemuliaan. Efesus 4 mengatakan bahwa gereja akan mencapai kesatuan iman, dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (ayat 13). Kemudian pasal 5 mengatakan bahwa gereja akan mengenakan kemuliaan untuk dipersembahkan kepada Kristus. Allah bermaksud membawa seluruh gereja kepada keadaan ini. Ini benar-benar sesuatu yang luar biasa!

Jika kita melihat keadaan gereja hari ini, kita mungkin akan mengatakan, “Bagaimana mungkin?” Tetapi Tuhan sedang bekerja. Suatu hari nanti gereja akan sampai kepada kesatuan iman; ia akan sampai kepada pengetahuan yang benar akan Kristus; ia akan mengenakan kemuliaan dan dipersembahkan kepada Kristus. Inilah yang dirindukan dan akan didapatkan oleh Tuhan. Inilah juga yang kita rindukan dan akan kita dapatkan. Gereja yang mulia ini tidak memiliki cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi akan kudus dan tidak bercela (Ef. 5:27). Tuhan akan menyucikan kita sedemikian rupa sehingga akan nampak bahwa gereja tidak pernah mengalami cacat atau kerut; akan nampak bahwa gereja tidak pernah melakukan dosa; jejak dosa pun tidak dapat ditemukan padanya.