Artikel

Artikel

Mezbah Ukupan Emas – Pusat Administrasi Allah

Posted 13/02/2014 | 12:02

Pembacaan Alkitab:

Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. (Wahyu 8:3-5)

Referensi: Kel. 30:1-10

 

Melemparkan  Api ke Bumi untuk Melaksanakan Penghakiman Allah Terhadap Bumi


(Wahyu 8:5) berkata,”Lalu malaikat mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.”… Penghakiman Allah terhadap bumi adalah jawaban terhadap doa-doa orang-orang kudus dengan Kristus sebagai ukupan. Meskipun materai keenam telah dibuka  dan ketujuh sangkakala siap ditiup, tidak ada apa pun yang terjadi sampai Kristus datang untuk mempersembahkan doa-doa orang kudus kepada Allah dengan diri-Nya sendiri sebagai ukupan. Pada saat itu, meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. Ini menandakan bahwa ketika Allah bermaksud melaksanakan penghakiman-Nya terhadap bumi, masih diperlukan orang-orang kudus untuk bekerjasama dengan-Nya melalui doa-doa mereka. (Pelajaran-Hayat Wahyu, hal. 279-280)


Mezbah Ukupan Emas – Pusat Administrasi Allah


Tempat di mana Pelayanan Imamat Dimulai


Berkaitan dengan kemah suci, terdapat 2 mezbah: mezbah kurban bakaran pada pelataran luar, mezbah pertama, dan mezbah ukupan emas di tempat kudus, mezbah kedua. Di pandangan Allah, pelayanan imamat dimulai  dari mezbah ukupan, tempat di mana doa-doa dipersembahkan pada Allah. Saya percaya bahwa sangatlah membantu kehidupan Kristen kita untuk membahas pentingnya pelayanan imamat dimulai dari mezbah ukupan.


Pusat Administrasi Allah


           Menurut diagram kemah suci dan pelataran luar, tabut adalah fokusnya. Bagaimanapun juga, dalam pelaksanaan yang sesungguhnya, pusatnya adalah mezbah ukupan. Ini menandakan bahwa hayat Kristus yang bersyafaat adalah pusat pelaksanaan ilahi, administrasi ilahi. Di alam semesta ada sesuatu yang disebut  ekonomi Allah, administrasi Allah, pelaksanaan Allah …Allah tidaklah menganggur; Dia adalah Allah yang bertujuan. Dia memiliki sebuah tujuan dan dia bergerak, bekerja, bereaksi, menyalurkan dan melaksanakan administrasi. Diagram kemah suci adalah gambar yang sangat akurat dan teliti mengenai administrasi Allah, ekonomi Allah, di alam semesta ini.

           Ketika kita mempelajari mezbah ukupan, kita mempelajari perkara yang paling besar di alam semesta. Tidak ada hal yang lebih inti dari pada hal ini. Meskipun kita bukanlah politisi, kita tentu adalah negarawan surgawi. Lebih lagi, kita sedang mempelajari “politik” alam semesta, yaitu politik Allah. Tabut dalam ruang maha kudus adalah pusat pemerintahan, Washington, D.C. kita yang surgawi. Ini berarti bahwa segala sesuatu diputuskan, dimotivasi dan dilaksanakan dari pusat ilahi ini. Syafaat Kristus adalah gedung putih Allah. Hayat Kristus yang bersyafaat, hayat doa-Nya adalah pusat administrasi Allah.

           Kitab Wahyu adalah kitab administrasi Allah, kitab eksekusi ilahi. Kitab ini mewahyukan tahta Allah dan administrasi Allah di seluruh alam semesta. Bagaimanapun juga, pusat eksekusi sebenarnya bukanlah di tahta; pusat eksekusi adalah mezbah ukupan di Wahyu 8. Wahyu 8:3 mengatakan,”Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.” Di atas mezbah ini doa-doa orang-orang kudus dipersembahkan kepada Allah, dan ukupan Kristus ditambahkan pada doa-doa itu. Ketika doa-doa orang-orang kudus naik ke Allah dengan ukupan Kristus, Allah mengeksekusi kebijakan administrasi-Nya. (Pelajaran-Hayat Keluaran, hal. 1590-1594)


Mempersembahkan Doa-Doa Orang-Orang Kudus Kepada Allah      


           Mezbah pertama di dalam (Wahyu 8:3) mengacu kepada mezbah kurban bakaran (cf. Kel. 27:1-8), dan mezbah emas di hadapan tahta mengacu pada mezbah ukupan (cf. Kel. 30:1-9). Perbaraan emas menandakan doa orang-orang kudus, yang dibawa kepada Allah oleh Kristus sebagai Malaikat yang lain. Ukupan menandakan Kristus dengan semua kebajikan-Nya ditambahkan pada doa-doa orang -orang kudus sehingga doa-doa orang-orang kudus dapat diperkenan Allah di atas mezbah emas.

          Dalam pemandangan ini di surga setelah dibukanya meterai ketujuh, Kristus muncul sebagai Malaikat yang lain untuk mengeksekusi administrasi Allah di atas bumi dengan jalan meministrikan sebagai Imam Besar dengan doa-doa orang-orang kudus kepada Allah. Saat Dia mempersembahkan doa-doa orang-orang kudus-Nya pada Allah, Dia menambahkan ukupan-Nya kepada mereka. (Wahyu 8:4) mengatakan bahwa ”Asap ukupan itu naik bersama doa-doa orang-orang kudus dari tangan Malaikat itu ke hadapan Allah.” “Asap ukupan” menandakan bahwa ukupan tersebut dibakar kepada Allah dengan doa-doa orang-orang kudus. Ini menyiratkan bahwa oleh ukupan yang ditambahkan pada  doa-doa itu menjadi efektif dan diperkenan Allah. (Pelajaran-Hayat Wahyu, hal. 278-279)


Pembacaan Lebih Lanjut: Pelajaran-Hayat Keluaran, berita. 147; Pelajaran-Hayat Wahyu, berita. 23


Fitur komentar ditutup.