Artikel

Artikel

Tujuh Keajaiban Allah (4) Penciptaan-Nya

Posted 11/12/2013 | 12:12

PENCIPTAAN-NYA

Keajaiban keempat mengenai Allah adalah penciptaan-Nya. Penciptaan-Nya adalah seturut dan bagi tujuan kekal-Nya. Penciptaan juga ditetapkan agar di dalamnya Dia melaksanakan ekonomi-Nya.

(Yak. 1:17-18; Ef. 3:9-11; Kol. 1:16)

Allah Menciptakan Langit dan Bumi

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Segala sesuatu ada oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang dijadikan. Dia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Dia, membuat kuasa kekal-Nya dan karakteristik ilahi-Nya terlihat dengan jelas.

(Kej. 1:1; Yoh. 1:3; Ibr. 1:3; Rm. 1:20)

Manusia Menjadi Inti Ciptaan Allah

Allah membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi dan membentuk roh di dalam diri manusia. Langit untuk bumi, dan bumi untuk manusia. Manusia adalah inti alam semesta dan inti manusia adalah roh insaninya. Langit diperlukan untuk bumi. Bumi dengan segala kepenuhannya—tanah, air, udara, tumbuh-tumbuhan, binatang, mineral, dan lain-lain—adalah untuk keberadaan dan kenikmatan manusia.

Manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Allah mempunyai banyak atribut ilahi, seperti kasih, terang, kekudusan dan kebenaran. Karena manusia diciptakan seturut gambar Allah, manusia mempunyai kebajikan-kebajikan insani yang sesuai dengan atribut-atribut ilahi Allah, persis seperti sarung tangan yang mempunyai bentuk tangan. Manusia juga diciptakan sebagai wadah yang mempunyai tiga bagian—roh dan jiwa dan tubuh. Roh adalah untuk berhubungan dengan Allah dan menerima Allah. Jiwa adalah untuk mengekspresikan Allah. Tubuh adalah tempat kediaman dan alat dari roh dan jiwa. Manusia perlu dipenuhi dengan Allah untuk mengekspresikan Allah dalam semua atribut ilahi-Nya melalui kebajikan-kebajikan insaninya.

(Za. 12:1; Ibr. 2:6-8; Ay. 32:8; Ams. 20:27; Ibr. 6:7; Yes. 55:10; Kej. 1:26; 1 Yoh. 4:16; 1:5; Kel. 15:11; Rm. 3:21; 9:23; 2 Kor. 4:7; 1 Tes. 5:23; Yoh. 4:24; Luk. 1:46; 2 Ptr. 1:13-14; Rm. 6:13; 2 Ptr. 1:3-7; Mat. 22:37-39; 5:14; 1 Ptr. 1:16; 2 Kor. 5:21)

Ciptaan Adalah Bagi Tujuan Allah

Karena manusia diciptakan untuk tujuan Allah, manusia perlu dipenuhi dengan hayat Allah. Segera setelah manusia diciptakan, ia ditempatkan di depan pohon hayat, yang menandakan Allah sebagai hayat. Kedambaan Allah adalah supaya manusia makan buah pohon hayat. Manusia tidak taat kepada Allah dan mengambil buah pohon pengetahuan, yang menandakan Satan sebagai maut. Sebagai akibat dari ketidaktaatannya, manusia tidak diijinkan untuk makan pohon hayat. Kristus datang untuk menebus manusia dan membuka jalan bagi manusia untuk kembali kepada Allah sebagai pohon hayat. Sekarang manusia dapat menikmati Allah sebagai pohon hayat hari ini dan di dalam Yerusalem Baru sampai kekekalan.

(Kej. 2:7-9, 16-17; Kej. 3:6; Yoh. 15:1; 6:35; Rm. 5:12; Kej. 3:22-24; Ibr. 10:19-20; Yoh. 10:10; Why. 22:14, 1-2)

Sumber: 7 Keajaiban dalam Alkitab


Fitur komentar ditutup.