Artikel

Artikel

Asal Percaya

Posted 16/04/2014 | 12:04

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12)

Hidup dalam lingkungan teknologi tinggi dan serba cepat dewasa ini, yang kita nikmati adalah kelimpahan materi yang belum pernah ada dalam sejarah. Tetapi secara berlawanan, setiap perkara yang terjadi di sekitar kita juga begitu radikal dan keras yang tidak pernah ada sebelumnya. Nilai-nilai luhur yang mengalirkan kasih, saling membantu, saling menghormati, saling menganggap penting dalam masyarakat, kelihatannya sedang menguap dengan cepat. Sebaliknya, perkara-perkara ingkar janji, bohong, pembunuhan, perzinaan, dan lain-lain, sedang bertambah dengan cepat.

Dunia batin manusia yang berdosa sepertinya terkungkung di bawah kuasa kegelapan, ditutupi kegalauan, ketidakmampuan, keputusasaan yang sulit dikendalikan. Mengapa bisa demikian? Meskipun kita tidak mau terjerumus ke dalamnya, tetapi kita tidak berdaya menghindarinya, mengapa demikian? Karena kita jauh dari Allah, jauh dari sumber hayat kita, jauh dari sumber kekuatan kita (Ef. 4:18). Kita telah terlalu jauh dari Allah!

Di manakah jalan untuk kembali? Sesungguhnya, Alkitab dengan jelas memberitahu kita, Allah sudah lama membuka satu pintu bagi kita, yang tidak bisa ditutup oleh siapa pun, jalan untuk memasukinya juga sangat jelas. Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, perkataan ini dapat dipercayai, dan layak diterima (1 Tim. 1:15). Ternyata kasih, sukacita, damai sejahtera, dan lain-lain yang didambakan oleh batin kita, semuanya bisa diterima dan didapatkan dalam Kristus; dan jalan untuk memasukinya cuma percaya. Asal percaya Tuhan Yesus, kita segera terlepas dari kuasa kegelapan (Kol. 1:13). Lalu, dalam Kristus kita menikmati segala berkat anak-anak Allah (Ef. 1:3; Yoh. 1:12).

Teman yang terkasih, marilah membuka hati kita, menyambut Dia masuk, karena Dia "dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu (Rm. 10:8)."

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, "Asal Percaya"


Fitur komentar ditutup.