Artikel

Artikel

Charles Carroll Luther

Posted 15/04/2013 | 12:04

Charles Carroll Luther (17 Mei 1847-4 November 1924) adalah seorang jurnalis dan penginjil kaum awam, kemudian menjadi pendeta gereja baptis pada tahun 1886. Meskipun dia bukanlah seorang komposer yang sangat produktif, dia menulis kidung ini pada tahun 1887 ketika dia mendengar cerita Rev. A.G. Upham yang berhubungan dengan cerita dari seorang laki-laki muda yang hampir mati.  Laki-laki ini telah menjadi seorang Kristen hanya satu tahun. Meskipun dia mengucap syukur atas jaminan keselamatannya  sampai pada jam terakhir, akan tetapi dia merasa sedih jika dia tidak ada kesempatan untuk melayani Tuhan atau membagikan tentang Dia kepada orang lain. Dia menjelaskan, “Saya tidak takut mati; Yesus sudah menyelamatkan aku sekarang. Tetapi bolehkah dengan hampa tangan aku pulang berjumpa Tuhan?” Pada saat dia mendengarkan cerita ini, Luther kemudian menulis kidung ini.

1. Bolehkah d'ngan hampa tangan, ku pulang jumpa Tuhan?
Tak pernah kerja buat Tuhan, tia-da yang ku sembahkan.

Koor :
Bolehkan d'ngan hampa tangan, ku pulang jumpa Tuhan?
D'ngan tak pernah pimpin orang menghadap pada Tuhan?

2. Kini ku tak kua-tir 'kan maut, kar'na ku t'lah ditebus.
Bila ingat tangan hampa, hatiku seg'ra duka!

3. Bila kini dapat lepas, s'gala dosa yang ku buat.
S'gala milik ku sembahkan, dengan senang pada-Nya.

4. Biar umat S'rani siang malam, bekerja giat untuk-Nya.
Seb'lum ajal kita tiba, giat selamatkan jiwa.

Banyak orang-orang Kristen yang datang untuk mengenal Tuhan dan lebih berkesempatan dari pada orang muda ini. Pada saat menjelang kematiannya, semoga kita menaruh belas kasihan dari ratapannya. Sangat menyedihkan karena kekuatiran dunia ini dan tipu dunia daya kekayaan (Mat. 13:22), banyak orang-orang Kristen yang terkasih dibingungkan oleh godaan dunia dan karenanya menderita dalam perjalanan pribadi mereka bersama Kristus. Ini menjelaskan pernyataan yang paling umum dari kekosongan rohani di antara orang Kristen. Marilah kita memberikan perhatian nasehat pada kidung ini dan berhenti menghabiskan waktu-waktu kita dalam dosa dan memberikan waktu kita pada Juruselamat kita, untuk berusaha keras bagi keselamatan jiwa-jiwa selama kita masih bernafas. Semoga kita berdoa untuk lebih berbeban dalam memberitakan injil, daripada menempuh kehidupan yang sia-sia yang pasti akan berakhir pada penyesalan. Mari kita menebus waktu kita di hari-hari yang jahat (Ef. 5:16) dan mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal (Yoh 4:36).

Sumber: http://hymns.net/stories/luther.htm
 


Fitur komentar ditutup.