Artikel

Artikel

Hanya Hidup Satu Kali

Posted 14/08/2013 | 12:08

"Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, ..." (Kisah Para Rasul 17:26-28a)

Matahari terbenam, dan kemudian terbit kembali; bulan sabit, dan kemudian purnama kembali; burung-burung musiman terbang berlalu, dan datang kembali; air surut, dan pasang kembali. Teman terkasih, hanya hari-hari kita, begitu lewat, tidak akan kembali lagi. Hanya kehidupan manusia kita, begitu lewat, tidak akan berbalik lagi!

Kita hanya hidup satu kali, bukan hidup dua kali. Hidup manusia kita, tidak hanya pendek dan sementara, lebih-lebih lemah dan rapuh. Suhu badan kita, begitu naik dua derajat dari normal, kita segera merasa dunia berputar; naik tiga derajat, kita segera jatuh dan tidak bisa bangun; naik empat derajat, nyawa kita mungkin melayang. Nyawa Anda dan saya, tidak dapat melebihi empat derajat itu. Dalam hidup manusia yang pendek dan rapuh ini, kita bersama dengan jutaan orang yang sama dengan kita, giat bekerja untuk suatu sasaran, bergumul di antara berusaha dan mendapatkan, mencari sesuatu yang dipandang berharga bagi kelangsungan hidup masing-masing. Rutinitas kita itu telah membuat kita melalaikan persoalan sesungguhnya dari hidup manusia. Di mana makna keberadaan hidup manusia? Adakah Allah di alam semesta ini?

Alkitab memberitahu kita bahwa dari satu orang saja, Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Allah dan mudah-mudahan mencari dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada (Kis. 17:26-28).

Teman yang terkasih, kita hanya hidup satu kali, bukan hidup dua kali. Mari, mumpung masih ada hari ini, kita mencari Allah, Sang pemberi nafas segala makhluk hidup!

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Traktat "Hanya Hidup Satu Kali, Bukan Hidup Dua Kali"


Fitur komentar ditutup.