Artikel

Artikel

Hawa ialah Lambang Gereja

Posted 23/04/2014 | 12:04

“TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’”  (Kejadian 2:18)

 

Dalam penciptaan, diciptakan dua orang: yang satu Adam, yang lainnya Hawa. Keduanya diciptakan sebagai manusia, tetapi masing-masing melambangkan sesuatu yang berbeda. Satu Korintus 15 mengatakan bahwa Adam adalah lambang Tuhan Yesus, dan Roma 5 mengatakan bahwa Adam adalah figur manusia yang akan datang. Adam adalah figur, ini berarti Adam terlebih dulu menyatakan Kristus. Dengan kata lain, segala kehendak Allah atas diri Adam akan tercapai melalui Kristus. Namun selain Adam, dalam penciptaan masih ada seorang perempuan, yaitu Hawa. Allah dengan sangat teliti mencatat penciptaan perempuan ini dalam Kejadian 2, dan pada saat kita membuka Efesus 5, dengan jelas diberitahukan bahwa Hawa mengacu kepada gereja. Karena itu kita nampak bahwa tercapainya kehendak kekal Allah, sebagian adalah melalui Kristus dan sebagian melalui gereja. Jadi, agar kita mengerti bagaimana gereja dapat mencapai kehendak Allah di bumi, kita harus belajar dari diri Hawa. Tujuan dari pembahasan dalam buku ini bukanlah untuk memperhatikan lambang Adam; kita akan memperhatikan Hawa. Di sini kita tidak memperhatikan pekerjaan Kristus, melainkan memperhatikan kedudukan yang seharusnya dimiliki oleh gereja dalam pekerjaan ini.

Jika kita membaca Kejadian 2:18-24 dan Efesus 5:22-32, kita nampak bahwa dalam kedua bagian ini disebutkan seorang perempuan. Dalam Kejadian 2 ada seorang perempuan, dan dalam Efesus 5 juga ada seorang perempuan. Perempuan yang pertama adalah sebuah lambang — Hawa melambangkan gereja. Perempuan yang kedua adalah realitas dari perempuan yang pertama. Perempuan yang pertama telah ditetapkan Allah sebelum penciptaan dunia, telah ternyata sebelum kejatuhan. Perempuan kedua juga telah ditetapkan sebelum penciptaan dunia, namun baru ternyata setelah kejatuhan. Walaupun yang satu muncul sebelum kejatuhan dan yang lainnya sesudahnya, tetapi dalam pandangan Allah, tidak ada perbedaan. Gereja adalah Hawa dalam Kejadian 2. Allah menciptakan Adam untuk melambangkan Kristus; Allah juga menciptakan Hawa untuk melambangkan gereja. Untuk merampungkan tujuan Allah, tidak hanya diperlukan Kristus, juga diperlukan gereja.

Kejadian 2:18 mengatakan, “TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” Tujuan Allah menciptakan gereja adalah agar gereja dapat menjadi penolong bagi Kristus. Kristus sendiri baru separuh; harus ada yang separuh lagi, yaitu gereja. Allah berkata, “Tidak baik jika manusia itu seorang diri saja.” Ini berarti bahwa dalam pandangan Allah, Kristus sendiri belum lengkap. Kejadian 2:18-24 mengisahkan penciptaan hari keenam. Pada hari keenam Allah menciptakan Adam; tetapi setelah menciptakan Adam, sepertinya Allah berpikir lagi dan berkata, “Tidak baik, tidak baik jika manusia itu seorang diri saja.” Karena itu, kemudian Allah menciptakan Hawa untuk Adam. Ketika ini telah selesai, barulah semuanya rampung. Sampai di sini, barulah terdapat ayat terakhir dari Kejadian 1 yang mengatakan, “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Jadi, hanya ada Adam, atau hanya ada Kristus, itu tidak cukup memuaskan hati Allah. Dalam pandangan Allah, harus juga ada Hawa, yaitu gereja, demikian baru bisa memuaskan hati-Nya.

TUHAN Allah berkata, “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.” Dengan kata lain, Allah ingin mendapatkan Adam dan Hawa. Tujuan Allah adalah ingin mendapatkan Kristus yang menang, ditambah dengan gereja yang menang; tujuan Allah adalah ingin mendapatkan Kristus yang mengalahkan pekerjaan Iblis, ditambah dengan gereja yang menggulingkan pekerjaan Iblis; tujuan Allah adalah ingin mendapatkan Kristus yang memerintah, ditambah dengan gereja yang memerintah. Inilah yang ditetapkan Allah. Allah telah menetapkan demikian dalam hati-Nya, dan inilah yang dilakukan-Nya untuk perkenan hati-Nya sendiri, dan inilah yang dilakukan-Nya untuk kesenangan-Nya sendiri. Allah ingin melakukan demikian, dan Ia melakukannya. Allah ingin memiliki Kristus, Allah juga ingin memiliki gereja yang seperti Kristus. Allah tidak hanya ingin agar Kristus memerintah, tetapi juga agar gereja memerintah bersama Kristus. Sekalipun dalam kemuliaan, Kristus masih memerlukan penolong-Nya. Sewaktu berperang, Kristus memerlukan penolong; dalam kemuliaan-Nya, Ia juga memerlukan penolong. Yang diminta Allah dari gereja ialah agar gereja sama dengan Kristus dalam segala hal. Allah ingin Kristus memiliki seorang penolong.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Kudus dan Tak Bercela, Bab 2


Fitur komentar ditutup.