Artikel

Artikel

Kristus Tinggal dan Berumah di dalam Kita

Posted 10/08/2014 | 12:08

Pembacaan Alkitab:Ef. 3:8, 16‑17a, 19b; 6:17b‑18a; Kol. 3:16; Flp. 2:16a; Yoh. 14:23; 15:4, 7


Dalam Efesus 3:8 Paulus mengatakan tentang kekaya­an Kristus yang tidak terduga. Kekayaan Kristus yang tidak terduga ini adalah kepenuhan ke‑Allahan (Kol. 2:9). Kekayaan‑kekayaan ini pasti sangat almuhit dan alwasi! Kepenuhan ke‑Allahan ini telah menjadi kekayaan Kristus yang tidak terduga. Kemudian dalam Efesus 3:8 dan 16‑17a, kita nampak bahwa Kristus berumah di dalam hati kita, artinya kekayaan‑Nya yang tidak terduga menduduki seluruh diri kita. Bila hati kita didu­duki dan dimiliki oleh Kristus, sudah pasti kita akan ber­satu dengan Dia di dalam roh. Dengan demikian seluruh manusia batiniah kita akan diduduki oleh Kristus dan menjadi satu dengan‑Nya.

Bagaimanakah ke­kayaan Kristus dapat memenuhi kita secara riil? Kepenuh­an ke‑Allahan dan kekayaan Kristus yang tidak terduga ini direalisasikan melalui Roh itu, dan di dalam Roh itu. Lagi pula, Roh itu terwujud di dalam firman. Di satu pihak, da­lam Efesus 3:8 dan 17, Paulus mengatakan tentang keka­yaan Kristus dan Ia berumah di dalam hati kita; di pihak lain, dalam Kolose 3:16, ia menyuruh kita membiarkan perkataan Kristus tinggal dengan limpahnya di dalam kita. Kata "dengan limpahnya" berhubungan dengan kata "keka­yaan", dan kata "tinggal" berhubungan dengan kata "beru­mah". Kristus yang membawa kekayaan yang tidak terduga ini damba berumah dalam hati kita. Kolose 3:16 mengacu kepada kekayaan dan berhuninya perkataan Kristus di dalam kita.

Roh dan firman adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di kalangan kekristenan ada yang sangat menekankan Roh namun kurang memperhatikan pengajaran Alkitab. Sebaliknya, ada pula yang sangat menekankan pengajaran Alkitab, tetapi mengabaikan Roh. Keduanya adalah ekstrem. Bila Alkitab terpisah dari Roh, Alkitab akan menjadi huruf‑huruf yang mati. Demikian pula, menekankan Roh tanpa mempedulikan kebenaran firman, mudah sekali tersesat. Kita perlu kedua-duanya dan menekankannya secara seimbang. Ekonomi Allah justru menghindari kedua ekstrem itu. Dalam ekonomi Allah, Roh adalah pencapaian perampungan sem­purna dari Allah Tritunggal kepada manusia. Seiring dengan Roh itu Allah mengarunia­kan firman kepada kita. Jadi, kita mempunyai firman sebagai wujud dari Roh, sebab keduanya saling berkaitan dan saling melengkapi.

Jika kita mau membiarkan Kristus menduduki kita dan berumah di dalam kita, wajiblah kita dipenuhi dengan perkataan Kristus. Dalam Yohanes 14:23 Tuhan Yesus ber­kata, "Jika seseorang, mengasihi Aku, ia akan menuruti firman‑Ku dan Bapa Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersama sama dengan dia." Di sini kita lihat kaitan antara perkataan Tuhan dengan Bapa dan Anak yang datang kepada kita dan tinggal bersa­ma‑sama dengan kita. Sukar sekali dikatakan apakah tem­pat tinggal ini untuk Bapa dan Anak atau untuk kita. Se­benarnya itu adalah tempat tinggal bersama. Di satu pihak, Tuhan menjadikan kita tempat tinggal‑Nya; di pihak lain, Dia menjadi tempat tinggal kita.

Puji Tuhan, kita memiliki Kristus, Roh itu, dan firman! Karena Kristus, adalah Allah, maka Ia riil; karena Ia ada­lah Roh, maka Ia hidup; dan karena Ia adalah firman, ma­ka Ia pun sangat riil. Sebagai kaum beriman dalam Kristus, tidak seorang pun di antara kita yang dapat menyangkal bahwa kita semua memiliki Roh dan firman. Alangkah ajaibnya bahwa Roh dan firman adalah satu.

Sekarang kita tiba pada masalah yang sangat penting; yakni perlunya kita menerima firman hari demi hari. Jangan mempunyai sikap yang keliru, yaitu karena kita telah bertahun‑tahun menjadi orang Kristen, kita telah memiliki banyak pengetahuan, maka kita tidak perlu membaca fir­man setiap hari. Meskipun kita telah bertahun‑tahun ma­kan, jika kita ingin tetap hidup, kita harus makan setiap hari. Demikian pula, kita harus membaca firman dari hari ke hari, bahkan membacanya beberapa kali dalam sehari. Kita harus memulai tiap hari kita dengan sarapan pagi yang baik secara jasmani mau­pun secara rohani. Setiap hari kita perlu menerima firman hidup ke dalam kita, dan dipenuhi olehnya.

Pada masa lampau, di antara kita banyak yang tidak melatih seluruh diri kita pada waktu kita membaca firman. Kita sering hanya menggunakan pikiran untuk mempelajari Alkitab. Bahkan kita tidak menggunakan emosi kita dengan memadai untuk mengasihi firman, atau menggunakan tekad kita dengan sekuatnya untuk menerima firman. Namun, jika kita melatih seluruh diri kita untuk menerima firman, akhirnya kita akan dipenuhi, diduduki, dan dijenuhi dengan firman hidup. Karena firman adalah wujud Roh itu, dan Roh itu adalah realitas Kristus, maka dengan otomatis kita akan dipenuhi dengan Kristus. Dengan demikian apa saja yang kita lakukan dan katakan pasti di dalam nama Kristus. Inilah memperhidupkan Kristus. Bila kita dijenuhi dengan perkataan Kristus melalui Roh itu, otomatis kita akan memperhidupkan Dia.

Semakin banyak kita memakan fiman hidup, kita akan semakin disusun oleh firman. Kita akan dijenuhi dan disusun sepenuhnya oleh Kristus. Kemudian, pikiran kita menjadi pikiran Kristus, perkataan kita menjadi perkataan Kristus, dan tindak tanduk kita menjadi tindak tanduk Kristus. Inilah cara untuk memperhidupkan Kristus.

Memperhidupkan Kristus dengan cara dijenuhi oleh firman jauh berbeda dengan membulatkan tekad kita untuk memperhidupkan Kristus dan berdoa mohon bantuan Tuhan. Dari pengalaman kita tahu bahwa cara bertekad yang demikian tidak ada manfaatnya. Cara untuk memperhidupkan Kristus bukanlah mohon bantuan-Nya, melainkan setiap hari menerima perawatan dari firman hidup. Jika kita ingin beroleh kesehatan rohani dan memperhidupkan Kristus, kita harus menerima firman Allah ke dalam kita terus-menerus. Hanya dengan berdoa mohon bantuan Tuhan tidak ada manfaatnya. Yang bermanfaat ialah tiap hari datang kepada firman Allah dan diinfus dengan kekayaan Kristus. Kita semua harus terbuka dari lubuk diri kita dan menggunakan roh kita untuk menerima firman Allah ke dalam kita, tidak hanya dengan membacanya, tetapi juga dengan berdoa, bernyanyi, bermazmur, bersyukur, dan berseru kepada Tuhan. Kemudian kekayaan firman akan menjenuhi seluruh diri kita.

Dalam pemulihan-Nya, Tuhan tidak berusaha memulihkan formalitas atau praktek apa pun. Sasaran Tuhan adalah memulihkan diri‑Nya sendiri sebagai pengalaman kita, dan memulihkan hidup gereja yang tepat, yang ber­asal dari pengalaman akan Dia secara riil. Hari ini Tuhan adalah Roh juga firman. Kita harus merenungkan firman dan melaluinya berbicara dengan Tuhan. Kita juga dapat berdoa, bernyanyi, dan bermazmur dengan firman, dan kita dapat bersyukur kepada Allah Bapa melalui firman. Tujuan dari latihan yang demikian ini bukan hanya untuk mem­peroleh pengetahuan Alkitab, tetapi terutama untuk mene­rima unsur, substansi dan esens dari persona ilahi, Kristus sendiri, yang terwujud didalam firman, dan disampaikan melalui firman. Marilah kita berdoa dengan firman dan bernyanyi dengan firman untuk menerima kekayaan firman melalui Roh itu. Dengan demikian kita akan memperhidupkan Kristus, melakukan segala sesuatu dalam nama‑Nya. Inilah kehidupan orang Kristen yang normal.