Artikel

Artikel

Membakar Kristus Sebagai Ukupan

Posted 19/03/2015 | 12:03

Pembacaan Alkitab:

Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (Roma 8:34)

Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (Yudas 20)


Dalam kitab Wahyu mezbah ukupan berada tepat di depan tahta otoritas Allah. Menurut Wahyu 8, Kristus sebagai Malaikat lain datang dan menambahkan ukupan-Nya pada doa-doa orang-orang kudus. Ukupan ini kemudian naik kepada Allah pada tahta administrasi dan Allah menjawab doa-doa orang-orang kudus. Hasilnya, api turun ke bumi untuk mengeksekusi penghakiman ilahi yang selanjutnya tercatat pada kitab Wahyu. Ini  adalah sebuah gambaran mezbah ukupan yang menjadi tahta administrasi Allah supaya Allah mengeksekusi penghakiman-Nya dalam administrasi-Nya. Sangatlah penting bagi kita untuk melihat bahwa administrasi Allah dimotivasi oleh doa-doa yang dipersembahkan kepada-Nya dari mezbah ukupan. (Pelajaran-Hayat Keluaran, hal. 1615)


Membakar Kristus Sebagai Ukupan

Mezbah ukupan adalah suatu tempat untuk membakar ukupan dan membakar ukupan melambangkan berdoa. Bagaimanakah seharusnya kita berdoa pada mezbah ukupan? Sekarang kita berada di dalam Allah dan Allah di dalam kita, dan sekarang kita berada pada mezbah ukupan, kita harus membakar ukupan. Tetapi apakah arti ukupan? Ukupan ini adalah Kristus. Kristus adalah kemah suci, Kristus adalah kurban-kurban, dan Kristus juga adalah ukupan. Jadi membakar ukupan berarti mendoakan Kristus.

Wahyu 8:3-4 mengatakan “Seorang Malaikat lain datang dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Kepadanya diberikan banyak ukupan untuk dipersembahkan bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan tahta itu. Asap ukupan itu pun naik bersama-sama dengan doa orang-orang kudus di tangan malaikat itu ke hadapan Allah.” Malaikat ini adalah Kristus, yang menambahkan ukupan-Nya pada doa-doa orang-orang kudus. Ukupan inilah yang menyebabkan asap tersebut naik, bukan doa-doa orang-orang kudus. Di dalam doa-doa kita, kita perlu memiliki Kristus sebagai ukupan dengan asap yang naik itu. Poinnya di sini adalah membakar ukupan sebenarnya berarti mendoakan Kristus.

Jika kita melihat bahwa membakar ukupan adalah mendoakan Kristus, kita akan merasa malu akan bagaimana kita sering berdoa di waktu yang lalu. Kita telah mendoakan banyak perkara yang bukan Kristus. Kita bukan membakar Kristus sebagai ukupan, sebaliknya kita telah membakar ukupan asing. Kita telah mempersembahkan ukupan asing, sesuatu yang lain dari Kristus itu sendiri. Bagaimanapun juga, kita tidak seharusnya mempersembahkan sesuatu, selain Kristus sebagai ukupan. Di waktu yang lalu ada banyak ukupan asing di dalam doa-doa kita; ada banyak hal yang bukan Kristus.


     Mendoakan Kristus

Misalkan Anda datang pada mezbah ukupan untuk berdoa. Bagaimanakah Anda berdoa pada mezbah ini? Akankah Anda berdoa mengenai pekerjaan Anda? Sangatlah kasihan bahwa kebanyakan orang-orang Kristen hari ini berdoa hanya mengenai perkara-perkara demikian. Jika mereka tidak berdoa mengenai hal-hal materi, mereka akan memiliki sedikit hal-hal lain untuk didoakan. Kelihatannya mereka tidak tahu bagaimana berdoa untuk ekonomi Allah. Bagi mereka, suatu hal yang aneh mendengarkan hal mendoakan Kristus. Kata-kata ini adalah suatu bahasa asing bagi mereka. Sebenarnya, bukanlah hal yang aneh mendoakan Kristus, sebaliknya sangatlah aneh untuk mendoakan banyak hal selain Kristus. Sangatlah normal bagi kaum beriman mendoakan Kristus. Apakah kita akan lanjutkan tentang transportasi, rumah dan pekerjaan, Allah mungkin berkata,“ Mengapa Anda berdoa mengenai banyak hal yang aneh? Mengapa Anda berdoa untuk rumah atau pekerjaan yang lebih baik? Hasrat-Ku adalah ketika Anda berdoa, Anda mendoakan Kristus.”

Beribu-ribu doa dipersembahkan pada Allah oleh orang-orang Kristen, tetapi sangat sedikit terjadi eksekusi tujuan Allah. Orang-orang Kristen berdoa dan berdoa, tetapi sangat sedikit penyaluran kasih karunia Allah yang menyuplai. Siapakah hari ini tahu berdoa sedemikian sampai memotivasi mereka yang membutuhkan? Sangat sedikit kaum beriman yang tahu bagaimana berdoa seperti ini. Juga, siapa saja yang mengetahui bagaimana berdoa untuk memotivasi tahta otoritas untuk mengeksekusi administrasi ilahi? Sekali lagi, sangat sedikit orang yang mengetahui bagaimana berdoa secara demikian, dalam arti yang praktis, banyak mereka yang berdoa bahkan tidak ada di pelataran luar, lebih sedikit lagi mereka yang berada di kemah suci, ketika mereka berdoa pada Allah, sebenarnya mereka sangat jauh dari Allah.

Dalam terang apa yang telah kita bahas…kita semua perlu melihat tiga hal. Pertama, ketika kita berdoa, kita seharusnya berada dalam kemah suci. Kedua, ketika kita akan berdoa, kita seharusnya terlebih dulu dipuaskan melalui makan makanan kudus. Ketiga, ketika berdoa, kita seharusnya mempersembahkan ukupan pada Allah. Ini berarti bahwa ketika kita berdoa, kita seharusnya berdoa di dalam Allah, kita seharusnya berdoa dengan Allah di dalam kita sebagai suplai kita yang memberi tenaga dan kita seharusnya berdoa dengan Kristus sebagai ukupan. Kemudian kita akan membakar ukupan pada Allah. Saya percaya jika kita memiliki pandangan ini mengenai doa, kehidupan doa kita akan direvolusi, semoga kita semua melihat pandangan ini dan mengalami revolusi yang demikian. (Pelajaran-Hayat Keluaran, hal. 1613-1616)


Pembacaan lebih lanjut : Yayasan Perpustakaan Injil--Pelajaran-Hayat Keluaran, berita. 149


Fitur komentar ditutup.