Artikel

Artikel

Mempersiapkan Mempelai Perempuan

Posted 07/11/2013 | 12:11

Pembacaan Alkitab : Ef. 5:26-27; Why. 19:7-8


Dalam Kitab Efesus, Paulus menanggulangi keempat kategori hal negatif dengan urutan yang sangat baik. Berkaitan dengan penciptaan manusia baru, kita memiliki ketentuan‑ketentuan. Berkaitan dengan pertumbuhan manusia baru untuk berfungsi, kita memiliki doktrin. Berkaitan dengan kehidupan sehari‑hari manusia baru, kita memiliki manusia lama serta cara hidupnya yang lama. Untuk penciptaan manusia baru, ketentuan-keten­tuan harus dibatalkan, disingkirkan. Untuk pertumbuhan manusia baru, doktrin harus direndahkan nilainya. Un­tuk kehidupan sehari‑hari manusia baru yang wajar, ma­nusia lama harus ditanggalkan. Akan tetapi, setelah ketiga kategori hal negatif ini ditanggulangi, kita masih harus menghadapi problem cacat dan kerut.

Karena cacat dan kerut begitu subyektif, maka cacat dan kerut lebih sulit ditanggulangi daripada ketentuan, doktrin, dan manusia lama. Kita tidak dapat hanya mem­batalkan atau menanggalkan cacat atau kerut, sebab me­reka berada dalam susunan alamiah kita. Cacat berasal dari hayat alamiah, dan kerut adalah masalah keusangan. Ditinjau dari segi kemanusiaan, kita tidak mampu melenyapkan hal‑hal itu. Tetapi Allah mampu. Air hayat dalam firman dapat membersihkan kerusakan- kerusakan ini secara metabolis melalui trans­formasi hayat. Semakin Kristus menguduskan gereja dan mencucinya dengan pembasuhan air dalam firman, sema­kin berkuranglah cacat dan kerut itu. Lagi pula, ketika Kristus merawat dan mengasuh gereja, cacat dan kerut itu akan lenyap secara metabolis. Setiap cacat, kerusak­an, dan ketidaksempurnaan akan tersingkir oleh hayat Kristus yang mentransformasi.

Daripada mengoreksi atau memperbaiki orang lain secara lahiriah, kita harus menyuplai mereka dengan unsur Kristus yang menguduskan, memurnikan, merawat, dan mengasuh. Unsur ini akan menghasilkan transformasi batiniah yang akan menyingkirkan ketuaan dan cacat. Ja­ngan mencoba mengubah orang. Sebagai gantinya, ambillah kesempatan untuk menyuplaikan kekayaan Kristus kepadanya. Kita tidak seharusnya menekankan cara, metode, atau bentuk. Kita harus memperhatikan membebaskan kekayaan Kristus dan menyalurkan keka­yaan itu kepada orang lain. Kristuslah yang mengudus­kan dan membersihkan. Melalui pekerjaan transformasi­-Nya semua cacat dan kerut akan dilenyapkan, dan diganti dengan unsur‑Nya yang hidup.

Cacat dan kerut harus dilenyapkan agar mempelai perempuan dapat dipersiapkan bagi Kristus. Sudah ten­tu, mempelai perempuan yang dipersembahkan kepada Kristus tidak boleh ada cacat dan kerutnya sedikit pun. Dikatakan dalam Wahyu 19:7, "Marilah kita bersukacita dan bersorak sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin‑Nya telah siap sedia." Sudah pasti pada waktu ini sang istri telah disingkirkan dari segala cacat dan kerut.

Janganlah kita menaruh kepercayaan kita hanya pa­da perubahan yang di luar. Perubahan demikian dapat terjadi secara mendadak tanpa efek apa pun atas cacat dan kerut dalam diri kita. Allah bukan hanya ingin agar kita berubah pada aspek penampilan lahiriah kita, tetapi juga agar cacat dan kerut kita terbasuh melalui unsur Kristus yang menguduskan. Hanya melalui proses pengu­dusan yang demikian barulah kita dapat menjadi mempe­lai perempuan yang elok dan mulia bagi Kristus, yaitu mempelai perempuan yang tanpa noda atau ketidak­sempurnaan. Kita harus melupakan usaha untuk memperbaiki diri sendiri dan hanya memperhatikan pengalaman atas kekayaan Kristus yang menguduskan. Kita semua perlu lebih banyak mengalami unsur Kristus yang menyucikan. Semakin kita mengalami unsur ini, cacat dan kekurangan kita akan semakin tersingkir seca­ra metabolis. Sebagai akibat dari proses ini, kita akan menjadi mempelai perempuan yang elok yang siap untuk dipersembahkan kepada Kristus. Hanya melalui suplai hayat dari Kristus barulah cacat alamiah dan noda‑noda organik kita dapat dilenyapkan. Puji Tuhan karena unsur Kristus sedang berangsur‑angsur melenyapkan cacat kerut kita!

Kita tengah berada di hari‑hari di mana Tuhan sedang mempersiapkan mempelai perempuan­-Nya. Tidak hanya demikian, kita pun sekarang sedang mengalami proses persiapan ini. Di luar Efesus 5, mempelai perempuan tidak bisa dipersiapkan, dan Wahyu 19 tidak bisa digenapi. Sangat bermakna sekali Tuhan berkata kepada kita tentang ketentuan, doktrin, manusia lama, serta cacat dan kerut. Penting sekali kita mengalami kekayaan Kristus yang merawat, mengasuh, menguduskan, dan menyucikan gu­na melenyapkan keusangan dan cacat kita. Bila semua hal itu telah terhapus, kita akan menjadi gereja yang kudus, mulia, dan tanpa cela. Kemudian kita akan menjadi mempelai perempuan dalam Wahyu 19. Ketika mempelai perempuan telah siap, Kristus akan datang sebagai mempelai laki‑laki.

Puji Tuhan, kita berada dalam proses menjadi mempelai perempuan Kristus yang kudus dan mulia! Betapa kita memuji Tuhan karena Ia memperli­hatkan kepada kita jalan untuk dipersiapkan menjadi mempelai perempuan, dan siap bagi kembali‑Nya! Kristus akan memiliki gereja yang tanpa ketentuan, doktrin, manusia lama, cacat dan kerut. Gereja yang demikian akan menjadi mempelai perempuan yang elok untuk me­muaskan kedambaan hati‑Nya. Hari ini kita harus memper­siapkan diri kita untuk menjadi mempelai perempuan melalui menerima unsur kekayaan Kristus sebagai ma­kanan kita. Kristus adalah makanan bagi gereja. Karena itu, ketika gereja mempersiapkan dirinya untuk diper­sembahkan kepada Kristus, gereja harus makan Kristus. Tidak ada jalan lain untuk mempersiapkan diri kecuali dengan makan Yesus. Melalui makan Yesus, kita akan menjadi satu mempelai perempuan yang elok lagi mulia.

Berbicara mengenai istri, mempelai perempuan Kristus, Wahyu 19:8 mengatakan, "Kepadanya dikarunia­kan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau‑kilauan dan putih bersih! [Lenan halus itu adalah per­buatan‑perbuatan yang benar dari orang‑orang kudus.]" Karena mempelai perempuan mengenakan pakaian yang demikian, maka dapat diumumkan bahwa ia "telah siap sedia" (ayat 7). Ini menunjukkan bahwa pada Wahyu 19, mempelai perempuan telah dipersiapkan.

Arti mempelai perempuan telah dipersiapkan ialah ia telah mengenakan pakaian "lenan halus yang berkilau‑kilauan dan yang pu­tih bersih". Putih ditujukan kepada sifat, sedang berki­lau‑kilauan mengacu kepada ekspresi. Lenan halus ini adalah "perbuatan yang benar dari orang‑orang kudus". Tidak perlu diragukan, kebenaran ini berkaitan dengan kebenaran dalam Efesus 4:24, yang mengatakan bahwa manusia baru diciptakan dalam kebenaran. Putihnya pa­kaian mempelai perempuan tidak saja berarti tanpa ko­toran, juga tanpa campuran. Lenan halus adalah Kristus sebagai kebenaran tergarap ke dalam diri kita. Semakin kebenaran subyektif ini tergarap ke dalam gereja, gereja akan semakin dipersiapkan untuk menjadi mempelai perempuan. Puji Tuhan, dalam pemulihan‑Nya, Dia sedang memanggil sisa‑sisa dari mereka yang mengasihi Dia dan setia kepada‑Nya. Dia telah mengeluarkan panggilan un­tuk mengatasi kemerosotan kekristenan, agar sejumlah orang yang mencari Dia boleh dipersiapkan menjadi mempelai perempuan‑Nya. Dalam hal ini Tuhan maju terus, kita pun maju bersama‑Nya. Alangkah besarnya hak yang kita miliki sehingga kita dapat hidup dalam zaman ini!