Artikel

Artikel

Mendapatkan Kristus dengan Jalan Mengejar-Nya

Posted 24/05/2014 | 12:05

Pembacaan Alkitab: Flp. 3:12-14


Dalam Filipi 3:7‑11 Paulus menunjukkan kepada kita jalan untuk mengalami Kristus. Dalam ayat 12‑14 Paulus menerapkan hal‑hal yang diutarakan dalam ayat 7‑11 ke atas dirinya sendiri. Ayat 12 mengatakan, "Bukan seolah‑olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melain­kan aku mengejarnya, kalau‑kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus." Istilah "sempurna" dalam bahasa aslinya juga berarti menyelesaikan atau matang dalam hayat. Maksud Paulus di sini ialah bahwa ia masih sedang bertumbuh, sebab ia tidak menganggap dirinya sudah matang. Jika Paulus me­ngatakan dirinya belum memperoleh atau belum sempurna, sekalipun ia sudah sangat bertumbuh dalam hayat dan ba­nyak pengalaman akan Kristus, lebih‑lebih kita harus mempunyai sikap yang demikian terhadap diri sendiri!

Dalam ayat 12 Paulus berkata, "Melainkan aku menge­jarnya, kalau‑kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus." Kata "menangkap" dapat juga diterjemahkan sebagai mendapatkan, mencengkeram, memiliki, menggenggam. Secara sederhana, dalam berita ini kita gunakan istilah "mendapatkan". Paulus damba mendapatkan Kristus Yesus seperti ia juga telah di­dapatkan Kristus Yesus. Pada waktu Paulus bertobat, Kristus telah mendapatkan dia. Tujuan Kristus mendapat­kan Paulus ialah agar Paulus mendapatkan Kristus. Kita harus nampak bahwa Kristus telah mendapatkan kita agar kita mendapatkan Dia. Lalu kita perlu menggunakan ungkapan Paulus untuk meningkatkan pembicaraan kita tentang pertobatan. Kristus mendapatkan kita tidak hanya untuk pengampunan, penebusan, keselamat­an, atau surga. Dia mendapatkan kita demi tujuan yang pasti, yaitu agar kita juga mendapatkan Dia.

Men­dapatkan Kristus merupakan perkara seumur hidup. Dari hari ke hari sasaran kita adalah mendapatkan Dia. Bah­kan dalam penjara, Paulus tetap mengejar Kristus, agar mendapatkan Dia. Dalam ayat 12 Paulus memakai kata "kalau‑kalau", menunjukkan bahwa ia tidak jelas tentang pertumbuhan hayatnya sendiri. Jelas tentang keselamatan kita itu me­mang benar, tetapi janganlah kita terlalu yakin tentang pertumbuhan hayat kita. Bila kita menjamin bahwa per­tumbuhan hayat kita sudah mencapai tingkat yang luma­yan, mungkin kita belum bertumbuh setinggi itu. Kita ha­rus berkata senada dengan Paulus, "Kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya ..."

Dalam ayat 13 dan 14 Paulus melanjutkan, "Saudara­-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkappya, tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari‑lari kepada tujuan un­tuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Paulus telah benar‑benar mengalami dan mendapatkan Kristus, tetapi ia tidak menganggap diri­nya sendiri telah sepenuhnya mengalami Kristus atau dengan tuntas telah mendapatkan Dia. Ia masih berusaha sekuatnya berlari kepada tujuan tersebut, mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh.

Dalam ayat 13 Paulus berbicara tentang melupakan apa yang di belakang. Untuk mendapatkan Kristus sampai tingkat yang paling penuh, Paulus bukan hanya meninggalkan pengalaman‑pengalamannya dalam agama Yahudi, tetapi juga tidak tinggal dalam pengalamannya yang lam­pau akan Kristus. Ia telah melupakan hal‑hal yang lalu. Bagaimanapun sejatinya pengalaman‑pengalaman kita yang lampau, bila kita tidak melupakannya, tetapi tinggal di dalamnya, hal itu akan menghalangi penuntutan kita selanjutnya terhadap Kristus.

Paulus berlari‑lari menuju sasaran demi meraih pahala (hadiah). Kristus adalah sasaran dan pahala itu. Sasaran itu adalah kenikmatan dan perolehan yang sempurna akan Kristus, dan pahala ialah kenikmatan yang tertinggi akan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun sebagai pahala bagi pelari‑pelari yang menang dari perlombaan Perjanjian Baru. Demi mencapai sasaran mendapatkan pahala ini, Paulus berlatih untuk melupakan apa yang telah dibelakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya. Inilah jalan untuk mendapatkan Kristus melalui mengejar Dia.

Meskipun Paulus adalah orang kudus yang matang dan rasul yang sangat berpengalaman, ia mengatakan bahwa dirinya masih belum memperoleh dan belum sempurna. Dia tidak menganggap dirinya telah memperoleh kenikmatan yang penuh akan Kristus, atau telah benar‑benar matang dalam hayat. Seperti halnya Paulus, kita telah dilahirkan kembali, tetapi hayat kita belum sempurna atau matang. Pada wak­tu kita bertobat, kita telah didapatkan oleh Kristus sehing­ga kita mendapatkan Dia. Kini selaku orang‑orang yang be­lum memperoleh dan belum sempurna, kita terus mengejar Kristus. Aspek pertama dari jalan untuk mengejar Kristus ialah jangan menganggap diri sendiri telah memperoleh. Selanjut­nya, kita perlu melakukan satu hal: melupakan apa yang  telah di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang didepan.

Jangan merasa puas hanya dengan memiliki pengenal­an Alkitab saja, bahkan dengan memiliki pengenalan akan Filipi 3 sekalipun. Kita harus sungguh‑sungguh mengejar Kristus. Istilah "mengejar" dalam bahasa aslinya dapat juga diterjemahkan "menganiaya". Sebelum Paulus disela­matkan, Ia menganiaya Kristus; setelah ia diselamatkan, ia mengejar Kristus sedemikian rupa sehingga boleh kita katakan ia menganiaya Kristus, tetapi dengan cara yang sangat positif. Menganiaya seseorang berarti mengganggu­nya dan tidak mau melepaskan dia pergi. Sebelum Paulus diselamatkan, ia merusuhi Kristus, tidak melepaskan Dia pergi, dan menganiaya Dia secara negatif. Tetapi setelah ia beroleh selamat dan didapatkan Kristus, ia tetap meng­aniaya Dia, tetapi secara positif, sebab ia tidak mau mem­biarkan Kristus pergi. Kita juga seharusnya menganiaya Kristus secara demikian. Ini berarti mengejar Kristus agar dapat mendapatkan Dia. Janganlah membiarkan Kristus pergi, rusuhilah Dia, aniayalah Dia, agar mendapatkan Dia. Menganiaya Kristus secara demikian ini memang melelah­kan Anda. Ketika Anda menganiaya Kristus, kita harus mengerahkan seluruh diri kita. Seluruh diri kita serta seluruh kekuatan kita harus kita kerahkan dalam mengejar Kristus. Jangan biarkan Kristus meninggalkan Anda, carilah Dia, kejarlah Dia, aniayalah Dia secara positif. Dengan demikian Anda akan mendapatkan Dia.

Mengejar Kristus demi mengalami dan menikmati Dia seha­rusnya menjadi prinsip, utama dan mendasar Dari kehidup­an kristiani kita. Alangkah indahnya jika semua orang Kristen memiliki pikiran ini dan menempuh jalan ini! Sebab musabab keka­cauan dan perpecahan di antara orang Kristen hari ini ialah jarangnya orang yang mau berjalan menurut prinsip dasar ini. Dalam Kitab Filipi ini Paulus tidak menang­gulangi masalah gereja. Bebannya ialah menunjukkan bah­wa kebutuhan kita ialah mengejar Kristus. Selaku orang Kristen, kita perlu berja­lan di atas jalur yang khusus ini, yakni jalur mengejar Kristus.

Jika kita nampak Allah telah menetapkan satu sasaran bagi kita, telah menyediakan satu pahala bagi kita, dan jika kita memiliki pikiran untuk mengejar Kristus, maka dunia ini akan berpaling kepada Tuhan, dan Tuhan Yesus akan mempunyai jalan untuk segera kembali. Kekristenan dewasa ini telah kehilangan daya dobrak, kekuatan, dan kuasanya, karena telah terpecah‑belah dan menjadi kacau‑balau. Apakah cara penyelamatan untuk mengatasi situasi yang merosot ini? Cara penyelamatannya terdapat di dalam pemulihan Tuhan, yaitu hanya menuntut atau mengejar Kristus kita yang ajaib ini. Jika kita semua meletakkan pikiran kita pada menuntut Kristus, tidak akan ada masalah lagi. Semoga Tuhan mem­belaskasihani kita, agar kita memiliki satu pikiran untuk menuntut Kristus sepenuhnya, dan berjalan menurut prinsip dasar kehidupan kristiani! Prinsip ini ialah menuntut Kristus, melupakan apa yang di belakang, dan mengarahkan diri kepada apa yang di depan, kepada sasaran yang ditetapkan Allah, agar kita dapat memperoleh pahala yang telah Dia sediakan bagi kita.