Artikel

Artikel

Orang Sakit Memerlukan Tabib

Posted 19/09/2014 | 12:09

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit." (Matius 9:12)

Karena tubuh manusia bisa terserang berbagai macam penyakit, maka ada berbagai dokter spesialis. Ada penyakit mata, maka ada dokter mata. Ada penyakit gigi, maka ada dokter gigi. Ada penyakit THT (telinga, hidung, tenggorokan), maka ada dokter THT. Ada penyakit tulang, maka ada dokter tulang. Ada penyakit dalam, maka ada dokter internis. Ada penyakit anak, maka ada dokter anak. Ada penyakit perempuan, maka ada dokter ahli penyakit perempuan. Ada penyakit apa, maka ada dokter ahli macam apa. Namun, meskipun ada berbagai macam penyakit, semua itu hanyalah penyakit pada tubuh jasmani; meskipun ada banyak dokter, mereka hanya untuk penyembuhan penyakit pada tubuh jasmani.

Akan tetapi, pada manusia, selain penyakit jasmani, masih ada banyak macam penyakit. Ada penyakit marah-marah; ada penyakit kebiasaan berbuat tidak baik; ada penyakit gelisah, khawatir, sumpek; ada berbagai macam penyakit pengumbaran hawa nafsu; ada penyakit suka memprotes dan mengkritik; ada penyakit iri hati; ada penyakit keserakahan. Bukankah banyak orang yang sering marah-marah dan tidak bisa mengendalikan amarahnya? Bukankah banyak orang yang sering melakukan kebiasaan tidak baik dan tidak bisa menghentikannya? Bukankah banyak orang yang sering terbelenggu oleh berbagai kegelisahan, kekhawatiran, kesumpekan, keluh kesah, tiada sukacita, dan dengan gundah melewati hari demi hari? Bukankah banyak orang yang sering mengalami gejolak hawa nafsu di dalam dirinya yang mendesaknya untuk berbuat dosa dan kejahatan, dan tidak bisa menguasainya? Bukankah banyak orang sering menggerutu, tidak terima, mengkritik, memprotes, dan tidak bisa damai tenang? Bukankah banyak orang yang sering iri hati, serakah, berebut kekuasaan dan keuntungan, hati keji tangan jahat, sangat tamak dan tidak pernah puas? Penyakit jasmani sudah cukup mendatangkan banyak penderitaan bagi manusia; penyakit jiwani, penyakit dalam hati, penyakit amoral, mendatangkan lebih banyak penderitaan, berbagai kejahatan, pembunuhan, kekacauan, ketidakdamaian, semuanya datang silih berganti. Penyakit jasmani perlu penyembuhan; penyakit dalam hati, jiwani, yang amoral, lebih-lebih perlu penyembuhan. Tuhan Yesus berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit" (Matius 9:12).

Setiap orang adalah manusia yang berpenyakit; kalaupun jasmaninya tidak sakit, sifatnya, jiwanya tentu berpenyakit. Karena itu, setiap orang memerlukan Tuhan Yesus. Dokter di bumi ini hanya bisa menyembuhkan penyakit jasmani, namun adakalanya bisa tidak berdaya sama sekali. Tuhan Yesus adalah Anak Allah, adalah Tabib Agung, tidak hanya bisa menyembuhkan berbagai penyakit jasmani, "menyembuhkan semua orang yang menderita sakit" (Matius 8:16); Dia juga mampu menyembuhkan penyakit dalam sifat, dalam jiwa, penyakit yang amoral. Asal orang mau datang kepada-Nya, mengakui dirinya berdosa, mengakui dirinya berpenyakit, mohon Dia menyembuhkan, menyentuh Dia, "semua orang yang menyentuh-Nya menjadi sembuh" (Matius 14:36). "Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau" (Keluaran 15:26). Janji ini ada di dalam Kristus, terutama ditekankan pada penyakit rohani, yaitu salib mematikan pengumbaran hawa nafsu daging manusia, menyalibkan manusia lama kita. Orang yang percaya kepada Kristus, akan mendapatkan janji ini dan mengalami realitasnya di dalam Kristus.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, "Orang Sakit Memerlukan Tabib."


Fitur komentar ditutup.