Artikel

Artikel

Pentingnya Makna di dalam Kristus

Posted 29/09/2014 | 12:09

Roma 5:12-21 tidak hanya memberitahu kita ten­tang Adam, juga memberitahu kita tentang Tuhan Yesus. "Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." Di dalam Adam, kita menerima segala sesuatu yang ber­asal dari Adam; di dalam Kristus, kita menerima segala sesuatu yang berasal dari Kristus. 

Istilah "di dalam Adam" dan "di dalam Kristus" sangat kurang dipahami oleh orang Kristen. Karena itu, saya tidak akan segan-segan mengulang dan menandas­kan pentingnya makna "di dalam Kristus", dengan gam­baran keturunan dan ras. Gambaran itu terdapat dalam surat kepada orang-orang Ibrani. Ingatkah Anda, dalam bagian depan suratnya, penulis mencoba menunjukkan bahwa Melkisedek lebih besar daripada Lewi? Sasaran yang hendak dibuktikan adalah keimaman Kristus lebih besar daripada keimaman Harun, yang berasal dari suku Lewi. Untuk membuktikan hal itu, mula-mula penulis harus membuktikan, bahwa keimaman Melkisedek lebih besar daripada keimaman Lewi. Alasannya sederhana, karena keimaman Kristus "ditetapkan menurut peraturan Melkisedek" (Ibrani 7:14-17), sedangkan keimaman Ha­run, sudah pasti ditetapkan menurut peraturan Lewi. Kalau penulis dapat menunjukkan kepada kita, bahwa di pandangan Allah Melkisedek lebih besar daripada Lewi, ia sudah berhasil. Ternyata ia dapat membuktikannya dengan cara yang mengagumkan.

Ibrani 7 mengisahkan, Abraham mempersembahkan sepersepuluh barang jarahannya kepada Melkisedek, se­telah ia kembali dari perang melawan raja-raja (Kejadian 14). Kemudian, ia menerima pemberkatan dari Melkise­dek. Karena Abraham melakukan hal itu, maka Lewi je­las lebih rendah daripada Melkisedek. Mengapa? Karena ketika Abraham mempersembahkan persepuluhan kepada Melkisedek, berarti Ishak "di dalam Abraham" memper­sembahkan kepada Melkisedek. Lalu Yakub juga "di dalam Abraham" mempersembahkan kepada Melkisedek, dan itu berarti Lewi pun mempersembahkan kepada Melkisedek "di dalam Abraham". Sudah tentu, yang lebih rendah mempersembahkan kepada yang lebih tinggi (Ibrani 7:7). Jadi, Lewi lebih rendah daripada Melkise­dek; keimaman Harun lebih rendah daripada keimaman Tuhan Yesus. Pada saat Abraham berperang melawan raja-raja, Lewi sama sekali belum muncul. Namun, ia berada "di dalam tubuh bapa leluhurnya" Abraham, dan "dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abra­ham", ia pun mempersembahkan (Ibrani 7:9-10).

Demikianlah makna sebenarnya dari istilah "di dalam Kristus." Abraham, sebagai kepala keluarga iman, mencakup seluruh keluarganya di dalam dirinya. Ketika ia mempersembahkan kepada Melkisedek, seluruh kelu­arganya turut mempersembahkan kepada Melkisedek. Mereka tidak memberi persembahan secara terpisah atau perseorangan, melainkan di dalam Abraham. Karena itu, ketika ia memberi persembahan itu, ia mencakupkan seluruh keturunannya di dalam dirinya.

Di sini kita menemukan satu kemungkinan baru. Di dalam Adam, semua orang telah sesat. Karena ketidaktaatan satu orang, kita semua menjadi orang dosa. Oleh satu orang itu dosa masuk, dan oleh dosa itu masuk pula maut. Sejak saat itu, dosa telah berkuasa atas umat manusia dan membawa mereka kepada maut. Tetapi kini seberkas cahaya pengharapan menyorot masuk. Karena ketaatan satu orang lain, kita bisa men­jadi orang benar. Di mana dosa melimpah, di sana kasih karunia lebih berlimpah lagi; dan sebagaimana dosa ber­kuasa atas maut, maka kasih karunia berkuasa oleh ka­rena kebenaran untuk hidup yang kekal oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (Roma 5:19-21). Di dalam Adam kita putus asa; di dalam Kristus kita berpengharapan. 

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, "Kehidupan Orang Kristen Yang Normal", Watchman Nee.


Fitur komentar ditutup.