Artikel

Artikel

Rencana Allah dan Perhentian Allah (2)

Posted 19/11/2013 | 12:11

Pembacaan Alkitab:

"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita . . .; Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:26-27)

Bagaimana Allah menciptakan manusia? Ia menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri. Allah menginginkan seorang manusia yang seperti diri-Nya. Dengan demikian, jelas sekali bahwa kedudukan manusia dalam penciptaan Allah sangatlah khusus, karena di antara semua ciptaan Allah, hanya manusia yang diciptakan menurut gambar Allah. Manusia, yang sesuai dengan kehendak hati Allah dan yang ingin Allah dapatkan, mutlak berbeda dengan semua makhluk ciptaan lainnya. Manusia diciptakan menurut gambar Allah sendiri.

Di sini kita perlu memperhatikan satu hal. Ayat 26 mengatakan, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita . . .; tetapi ayat 27 mengatakan, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Dalam ayat 26, kata ganti “Kita” berbentuk jamak, tetapi dalam ayat 27, kata ganti “Nya” berbentuk tunggal. Menurut tata bahasa, karena dalam ayat 26, selama rapat ke-Allahan dikatakan, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,” maka ayat 27 seharusnya mengatakan, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar Mereka.” Tetapi ajaib, ayat 27 mengatakan, “Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya.” Bagaimana kita dapat menjelaskan hal ini? Ini disebabkan di dalam ke-Allahan ada Bapa, Putra (Anak), dan Roh, tiga Persona; dan hanya satu yang memiliki gambar Allah di dalam ke-Allahan, yaitu Putra Allah. Karena itu, ketika ke-Allahan merancang penciptaan manusia, dikatakan bahwa manusia itu akan diciptakan menurut gambar “Kita,” tetapi ketika menciptakan manusia, dikatakan manusia diciptakan menurut gambar-”Nya.” “Nya” mengacu kepada Putra. Dari sini kita tahu dengan pasti bahwa Adam diciptakan menurut gambar Tuhan Yesus. Adam tidak mendahului Tuhan Yesus; Tuhan Yesuslah yang mendahuluinya. Jadi, ketika Allah menciptakan Adam, Ia menciptakannya menurut gambar Tuhan Yesus. Inilah alasannya dikatakan “menurut gambar-Nya” dan bukan “menurut gambar Mereka.”

Tujuan Allah adalah mendapatkan sekelompok orang yang serupa dengan Putra-Nya. Jika kita membaca Roma 8:29, kita akan nampak tujuan Allah, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Allah ingin memiliki banyak anak, dan Allah ingin semua anak ini serupa dengan Putra-Nya yang satu itu. Dengan demikian Putra-Nya tidak lagi menjadi Putra tunggal, melainkan Putra sulung di antara banyak saudara. Tujuan Allah adalah mendapatkan sekelompok orang semacam itu. Jika kita nampak hal ini, kita akan menyadari betapa berharganya manusia, dan kita akan bersukacita setiap kali manusia disebutkan. Betapa Allah menghargai manusia! Bahkan Ia sendiri menjadi manusia! Rencana Allah adalah mendapatkan manusia. Jika Allah mendapatkan manusia, rencana Allah pun terlaksana.

Melalui manusialah rencana Allah digenapi, dan melalui manusialah permintaan-Nya sendiri terpenuhi. Jika demikian, apakah yang diharapkan Allah dari manusia yang diciptakan-Nya? Manusia harus berkuasa. Ketika Allah menciptakan manusia, Ia tidak menakdirkan manusia untuk jatuh. Kejatuhan manusia terjadi dalam Kejadian 3, bukan pasal 1. Dalam rencana Allah menciptakan manusia, Ia tidak menakdirkan manusia untuk berdosa, juga tidak menakdirkan penebusan sebelumnya. Saya tidak mengecilkan pentingnya penebusan, melainkan hanya mengatakan bahwa penebusan itu tidak ditentukan Allah sebelumnya. Jika penebusan ditentukan sebelumnya, maka manusia harus melakukan dosa. Dalam rencana Allah menciptakan manusia, manusia ditakdirkan untuk memerintah. Ini dinyatakan kepada kita dalam Kejadian 1:26. Di sini Allah menyatakan kehendak-Nya dan memberitahukan rahasia rencana-Nya kepada kita. “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Inilah tujuan Allah menciptakan manusia.


Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Kudus dan Tak Bercela, Bab 1


Fitur komentar ditutup.