Artikel

Artikel

Rencana Allah dan Perhentian Allah (7)

Posted 13/02/2014 | 12:02

HUBUNGAN ANTARA PENEBUSAN DENGAN PENCIPTAAN

Kita perlu melihat hubungan antara penebusan dengan penciptaan. Kita sama sekali tidak boleh menganggap bahwa Alkitab tidak membicarakan apa-apa kecuali penebusan. Syukur kepada Allah bahwa di samping penebusan ada penciptaan. Keinginan hati Allah dinyatakan dalam penciptaan. Tujuan, rencana, dan kehendak Allah semuanya dinyatakan dalam penciptaan-Nya. Penciptaan menyatakan tujuan kekal Allah; menunjukkan kepada kita, sebenarnya apa yang diinginkan Allah.

Posisi penebusan tidak mungkin lebih tinggi daripada penciptaan. Apakah penebusan itu? Penebusan adalah sesuatu yang memulihkan apa yang tidak didapatkan Allah melalui penciptaan. Penebusan tidak membawa sesuatu yang baru bagi kita; penebusan hanya memulihkan bagi kita apa yang sudah menjadi milik kita. Melalui penebusan, Allah mencapai tujuan-Nya dalam penciptaan. Menebus berarti mendapatkan kembali dan memulihkan; menciptakan berarti menentukan dan memulai. Penebusan adalah sesuatu yang terjadi kemudian, supaya tujuan Allah dalam penciptaan dapat terpenuhi. Semoga anak-anak Allah tidak memandang rendah penciptaan; semoga anak-anak Allah tidak memandang penebusan adalah segala-galanya. Penebusan berkaitan dengan kita, penebusan membuat kita terselamatkan, membuat kita mendapatkan hidup yang kekal, membuat kita mendapatkan faedah. Tetapi penciptaan berkaitan dengan Allah dan pekerjaan Allah. Hubungan kita dengan penebusan adalah untuk keuntungan manusia, sedangkan hubungan kita dengan penciptaan adalah untuk keuntungan Allah. Semoga Allah melakukan hal yang baru di bumi ini, sehingga manusia tidak hanya menekankan Injil, melainkan lebih dari itu, memperhatikan pekerjaan Allah, urusan Allah, rencana Allah. Jika kita bukan orang Kristen, itu masalah lain. Tetapi, begitu kita telah menjadi orang Kristen, kita bukan hanya mendapatkan faedah penebusan, kita pun harus mencapai tujuan Allah dalam penciptaan. Tanpa penebusan, kita tidak mungkin berhubungan dengan Allah. Tetapi, begitu kita telah diselamatkan, kita perlu mempersembahkan diri kita kepada Allah untuk mencapai tujuan-Nya yang semula dalam penciptaan manusia. Jika kita hanya memperhatikan Injil, ini hanya separuh. Allah menginginkan separuh lainnya, yaitu agar manusia memerintah bagi-Nya di bumi dan tidak mengizinkan Iblis tinggal di bumi lebih lama lagi. Yang separuh ini juga dituntut dari gereja. Ibrani 2 menunjukkan kepada kita bahwa penebusan bukan hanya untuk pengampunan dosa, supaya manusia dapat diselamatkan, tetapi juga untuk memulihkan manusia kembali kepada tujuan penciptaan.

Penebusan dapat diumpamakan dengan lembah di antara dua puncak. Di sisi sini tempat yang paling rendah di lembah tersebut. Menebus tidak lain berarti mencegah manusia agar tidak jatuh semakin dalam, menebus adalah mengangkat kembali manusia. Di satu pihak, kehendak Allah itu kekal dan lurus, tanpa penurunan, supaya tujuan penciptaan tercapai. Namun di pihak lain, sesuatu telah terjadi. Manusia telah jatuh, manusia telah meninggalkan Allah, dan jarak antara manusia dengan tujuan kekal Allah semakin lama menjadi semakin jauh. Kehendak Allah dari kekekalan sampai kekekalan merupakan garis lurus, tetapi sejak kejatuhan manusia, manusia tidak dapat mencapainya. Syukur kepada Allah, ada satu penyelamatan yang disebut penebusan. Ketika penebusan itu terjadi, manusia tidak perlu turun lagi. Setelah penebusan, manusia diubah dan mulai naik. Pada saat manusia terus naik, akan tiba saatnya, ia sekali lagi menyentuh garis lurus itu. Pada saat garis itu tercapai, Kerajaan Allah datanglah.

Kita bersyukur kepada Allah, karena kita mendapatkan penebusan. Tanpa penebusan, kita akan tercebur semakin dalam; kita akan ditindas semakin keras oleh Iblis sampai tidak ada jalan untuk bangkit. Puji Tuhan, penebusan telah membuat kita kembali kepada tujuan kekal Allah. Apa yang belum didapatkan oleh Allah dalam penciptaan dan apa yang hilang dari manusia dalam kejatuhan, didapatkan kembali dalam penebusan.

Kita harus mohon Allah membuka mata kita, agar kita dapat melihat apa yang Allah kerjakan, sehingga kehidupan dan pekerjaan kita bisa benar-benar terubah. Jika pekerjaan kita hanya menyelamatkan orang, kita masih gagal, kita tidak dapat memuaskan hati Allah. Baik penebusan maupun penciptaan dimaksudkan untuk mendapatkan kemuliaan dan menggulingkan semua kuasa Iblis. Mari kita di satu pihak mengumumkan kasih Allah dan kuasa Allah, di pihak lain, kita melihat dosa dan kejatuhan manusia, tetapi pada saat yang sama kita menggunakan kuasa rohani untuk menggulingkan kuasa Iblis. Tugas gereja ada dua: bersaksi tentang penyelamatan Kristus dan bersaksi tentang kemenangan Kristus. Di satu pihak, gereja membawa faedah bagi manusia, di pihak lain, membuat Iblis menderita kekalahan.

Sumber: Yayasan Perpustakaan Injil, Kudus dan Tak Bercela, Bab 1


Fitur komentar ditutup.